Liputan6.com, Semarang - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo terus memantau ledakan Covid-19 di Kabupaten Kudus. Tak hanya menunggu laporan, Ganjar mengecek langsung sejumlah layanan kesehatan di Kudus.
Ganjar secara marathon berkunjung ke RSUD Loekmono Hadi Kudus, rumah sakit darurat yang ada di Asrama Mahasiswa Akbid Kudus, Rumah Sakit Mardi Rahayu dan di desa Pedawangan Kecamatan Bae, Kudus.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pengecekan, Ganjar menemukan pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan Covid-19 di RSUD Loekmono Hadi Kudus memperbolehkan pasien Covid-19 ditunggu keluarganya.
Padahal, keluarga pasien tidak positif Covid-19. Parahnya, saat menunggui mereka tidak memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.
Kondisi iti diperparah dengan keluarga pasien yang menunggu tidak mengedepankan protokol kesehatan. Mereka duduk-duduk bersama keluarga pasien lain dan bukan pasien Covid-19.
"Sampean ngapain pak, di situ? Positif juga?," tanya Ganjar pada beberapa orang yang sedang duduk-duduk di lorong tempat isolasi.
"Tidak pak, ini lagi nunggu keluarga," ucap mereka ringan.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Perintah Ganjar
Mendapat jawaban dari keluarga pasien, Ganjar langsung menegur Dirut RSUD Loekmono Hadi dan Bupati Kudus, Hartopo yang mendampinginya. Ganjar meminta evaluasi karena membahayakan.
"Kalau orang tidak positif, kenapa harus ada di ruang isolasi ini. Apalagi mereka bersama satu ruangan di situ. Ini kan bahaya, siapa yang menjamin mereka tidak ketularan. Kalau seperti ini kan jumlahnya justru akan semakin banyak," tegas Ganjar.
Ganjar menemukan hal sama di rumah sakit darurat di asrama mahasiswa Akbid Kudus.
"Saya minta SOP diperketat, agar ini tidak menular. Tadi bahaya itu, maka saya minta dievaluasi langsung hari ini juga. Agar tidak menambah potensi penularan pada yang lain," Ganjar menegaskan.
Advertisement