Sukses

Sering Mabuk Lem, Petani di Empat Lawang Sumsel Nekat Bunuh Diri

AC yang merupakan seorang petani di Kabupaten Empat Lawang Sumsel, nekat mengakhiri hidupnya dengan menggorok lehernya sendiri di rumahnya.

Liputan6.com, Palembang - Kasus bunuh diri kembali terjadi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Aksi nekat tersebut, dilakukan oleh AC (21), seorang petani di Kabupaten Empat Lawang Sumsel.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa naas tersebut terjadi pada hari Senin (31/5/2021) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Desa Talang Benteng, Kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang Sumsel.

Diungkapkan Kapolres Empat Lawang AKBP Wahyu, melalui Kasat Reskrim Polres Empat Lawang AKP Musral Mahdi, dari keterangan Ruslan, ayah korban, awalnya AC mengeluhkan sakit di bagian selangkangannya, pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Namun, keluhan AC yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tersebut, tidak terlalu dianggap serius oleh Ruslan. Orangtua korban pun pergi bekerja dan pulang ke rumah sekitar pukul 07.00 WIB.

“Saat pulang ke rumah, Ruslan melihat anaknya sedang menggorok leher di bagian depan. Lalu, tubuhnya langsung terjatuh,” katanya.

Melihat aksi nekat anaknya tersebut, membuat Ruslan langsung mencegah dan merampas pisau yang ada di tangan korban.

Namun karena luka sayatan di bagian belakang leher cukup parah, sehingga membuat AC banyak mengeluarkan darah dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

“Luka sayatan cukup besar, sepanjang 20 cm di bagian belakang leher. Serta 25 cm di bagian depan leher bawah dagu,” katanya di Kabupaten Empat Lawang Sumsel.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Alami Gangguan Jiwa

Dari hasil interogasi ke orangtua AC, korban sebelumnya sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri, namun berhasil digagalkan orangtuanya.

Korban ternyata mempunyai riwayat gangguan jiwa, karena sering menghisap dan mabuk lem perekat kayu jenis aica aibon.

“Dari TKP, petugas kita sudah menyita barang bukti berupa senjata tajam (sajam) dan mengamankan keluarga korban, agar tidak terjadi keresahan,” ucapnya.