Liputan6.com, Cirebon - Dinas ESDM Jawa Barat meninjau langsung lokasi munculnya semburan lumpur becampur gas di Desa Cipanas, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon.
Kedatangan mereka untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait kandungan yang ada di dalam lumpur becampur gas tersebut. Dari hasil peninjauan sementara di lokasi, dari radius 150 meter semburan lumpur bercampur gas itu berbau belerang.
"Namun setelah mendekat ke area sekitar semburan lumpur, bau menyengat lebih mirip seperti minyak tanah," ujar PLT Kasi Penambangan dan Air Tanah Dinas ESDM Jawa Barat Arip Budiman, Rabu (2/6/2021).
Advertisement
Baca Juga
Dari hasil peninjauan sementara di lokasi dan informasi yang diperoleh pemerintah desa setempat. Lokasi semburan lumpur bercampur gas itu pernah dibangun pabrik Kalsit yang memproduksi pasta gigi atau odol tahun 1970 an.
Kemudian pada tahun 1980 pabrik tersebut diketahui tidak lagi beroperasi. Dia belum mengetahui apa alasan pabrik tersebut tidak lagi beroperasi.
"Nah semburan ini diketahui sudah lama dulu terjadi letupan-letupan kecil tersebar di beberapa titik. Nah yang baru ini akibat air hujan yang tidak meresap dan menjadi uap sehingga leputan membesar membentuk semburan," ujar dia.
Petugas ESDM Jawa Barat mengambil sampel lumpur, batu, dan air untuk uji laboratorium. Dia mengatakan, dahulu letupan lumpur bercampur gas hanya dari lapisan batu akibat ada aktivitas penambangan puluhan tahun silam.
Saksikan video pilihan berikut ini
Potensi Panas Bumi
Berdasarkan data yang diperoleh dari badan geologi, lokasi tersebut masuk ke dalam salah satu kawasan yang memiliki potensi geothermal atau panas bumi.
"Data badan geologi tahun 2014 menyebutkan lokasi ini bagian dari geothermal. Tapi tidak ditindaklanjuti barangkali kurang potensial jadi fokus panas buminya hanya di Kabupaten Kuningan Jawa Barat," ujar dia.
Menurut dia, data badan geologi tentang adanya potensi panas bumi di Desa Cipanas Kabupaten Cirebon perlu kajian lebih mendalam. Arip menyebutkan, semburan lumpur bercampur belerang berada di kawasan pegunungan kromong.
Semburan lumpur tersebut masih dalam wilayah pegunungan yang mengitari Gunung Ciremai. Arip meminta seluruh aparat pejabat desa agar membuat pagar di sekitar titik semburan.
"Hindari aktivitas masyarakat yang tidak diinginkan karena di sekitar semburan burung saja mati," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, munculnya semburan lumpur disertai baru blerang di kawasan Desa Cipanas Kecamatan Dukuhpuntang Kabupaten Cirebon membuat warga resah.
Sumber semburan lumpur tersebut diketahui terjadi sejak lama. Namun, lambat laun semburan semakin besar dan banyak bahkan mengeluarkan bau belerang.
"Sampai saat ini belum ada penanganan paling kami beri imbauan agar tidak main api di kawasan ini," kata Staf Pemerintah Desa Cipanas Kabupaten Cirebon Ahmad Sidiq, Selasa (1/6/2021).
Advertisement