Sukses

Upaya UGM dan Dewan Ketahanan Nasional Tumbuhkan Semangat Bela Negara Mahasiswa

Rektor UGM menyambut baik tawaran penguatan wawasan kebangsaan dengan Wantannas. Hal ini agar generasi muda terutama mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang penguatan bangsa.

Liputan6.com, Yogyakarta - Rektor UGM, Panut Mulyono, menyambut baik tawaran kerja sama dalam upaya penguatan wawasan kebangsaan mahasiswa dengan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas). Hal ini disampaikan Panut usai audiensi dengan Wantannas yang dipimpin Sekjen Wantannas Laksdya TNI Harjo Susmoro pada Rabu (2/6) di Ruang Tamu Rektor UGM.

Panut berharap nantinya kerja sama itu dalam bentuk pelaksanaan kuliah umum yang menghadirkan perwakilan Wantannas untuk pembekalan mahasiswa UGM. 

Menurut Setjen Wantannas Laksdya TNI Harjo Susmoro, kunjungan pihaknya ke UGM guna menjalin komunikasi dan menyosialisasikan tugas dan fungsi Wantannas di sejumlah perguruan tinggi. Dia mengatakan, tugas dan fungsi Dewan Ketahanan Nasional sebagai lembaga nasional yang bertugas membantu presiden. Wantannas memiliki peran dalam melakukan pembinaan ketahanan nasional.

"Tugas pokok Wantannas adalah memberikan masukan kepada presiden dalam pengambilan kebijakan," jelasnya.

Dia menjelaskan, perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang bebas dari kepentingan politik dan berharap banyak akademisi kampus yang menyadari akan pentingnya peran Wantannas dalam pembinaan ketahanan nasional.

"Kami siap untuk membantu kampus dalam membangkitkan wawasan kebangsaan, termasuk bela negara melalui kuliah-kuliah umum. Ke depan harapannya bisa bekerja sama dengan UGM," dia mengatakan pada Rabu (2/6/2021).

Ia menjelaskan ketahanan nasional tidak hanya seputar persoalan keamanan nasional secara fisik tapi juga soal ancaman sosial, politik, ekonomi, dan lainnya. Ancaman keamanan dalam berbagai aspek kehidupan masih saja mengadang dalam upaya mewujudkan kedaulatan negara sehingga peran Wantannas sangat diperlukan bangsa, terutama memberikan masukan dalam pengambilan keputusan berhubungan keamanan nasional oleh presiden.

"Kita memiliki Wantannas, sebuah lembaga nasional yang memang saat ini kurang difungsikan secara proporsional. Untuk itu kami berupaya mengingatkan kembali keberadaan lembaga ini," terangnya.

 

Â