Sukses

Viral Video Mesum Sejumlah WNA di Vila Bali, Aparat Kejar Identitas Pelaku

Beberapa hari ini platform media sosial TikTok digegerkan dengan beredarnya video mesum yang diduga dibuat di sebuah vila wilayah Canggu, Bali.

Liputan6.com, Denpasar - Beredar video mesum dalam akun TikTok yang diduga berlokasi di Bali. Dalam video terlihat aksi mesum sejumlah Warga Negara Asing (WNA). Mendapat laporan tersebut, pihak Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali langsung menerjunkan personel untuk mengecek lokasi yang diduga menjadi tempat pengambilan gambar video itu.

Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk mengatakan, pihaknya sudah memeriksa diduga lokasi pembuatan video mesum tersebut, tetapi pihaknya tak menemukan apa pun lantaran kondisi vila sudah dalam keadaan kosong. 

"Upaya kita pertama saat mendapatkan informasi ini (video mesum viral di Tiktok) kami langsung menerjunkan tim ke lapangan. Tapi, ketika tim kita sampai di TKP tempat itu sudah dalam keadaan sepi atau tidak disewa lagi," kata Jamaruli kepada awak media ditemui di kantornya, Denpasar (3/5/2021).

Ia menyebut, pihaknya belum bisa mengetahui identitas WNA yang ada dalam video mesum itu. Termasuk, asal WNA itu dan tujuannya mengunggah video tak senonoh tersebut ke media sosial TikTok.

 

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Temukan Vila dalam Keadaan Kosong

"Dari data yang terdaftar di akun itu sudah kita cari dan samakan, tapi kita tidak dapat menumakannya. Sepertinya itu adalah nama samaran," ujar dia. 

Dirinya mengaku mengalami kesulitan mengumpulkan informasi terkait para WNA yang ada dalam video mesum tersebut. "Tapi kami sudah bekerja sama dengan polisi juga Pemda agar para WNA ini segera bisa ditangkap seperti kasus WNA sebelumnya (WNA masker) yang akhirnya tertangkap. Kita upayakan segera bisa menemukan keberadaan mereka," ucapnya.

Namun, dirinya mengaku optimistis pihaknya akan segera menemukan para pembuat video mesum itu. "Kita cuma mengantongi nama vila dan nama akun media sosialnya. Memang agak sulit, namun dari pengalaman kami sebelumnya walaupun disamarkan tetap kami bisa temukan juga," tutur Jamaruli.