Sukses

Misteri Sosok Aisyah di Kalangan Pengendara Ojek Online Yogyakarta

Berbagai kisah muncul di antara penumpang dan pengemudi ojek online di Yogyakarta, tak terkecuali kisah misteri.

Liputan6.com, Yogyakarta - Berbagai kisah muncul di antara penumpang dan pengemudi ojek online di Yogyakarta, tak terkecuali kisah misteri. Seperti yang dialami salah satu pengemudi ojek online di Yogyakarta ini.

Salah satu kisah yang membekas dirasakan langsung oleh Niko, seorang pengemudi ojek online yang masih duduk di bangku kuliah. Kisahnya disampaikan saat ia diwawancarai oleh tim Kisah Tanah Jawa dan ditayangkan via channel Youtube.

Ia menceritakan pengalaman mistisnya saat mendapatkan pesanan ojek online dari seorang perempuan. Niko mengaku, Ia mendapatkan pesanan ojek online tersebut pada masa awal pandemi Covid-19 berlangsung.

Saat itu, waktu menunjukkan pukul 18.00 WIB. Lokasi penjemputan berada di belakang salah satu hotel sekitar Jalan Palagan, Yogyakarta, tepatnya di kompleks Belanda.

Setelah sampai di lokasi penjemputan, karena gerimis, Niko menawarkan sang penumpang untuk mengenakan jas hujan, tetapi penumpang itu menolak dan hanya mengenakan helm saja.

Niko menuruti keinginan penumpang dan segera tancap gas menuju lokasi tujuan. Di perjalanan, tepatnya di Jalan Magelang menuju ke arah Mall Sleman City Hall, penumpang itu aktif memulai percakapan.

"Di situ mbaknya mulai nanya-nanya, ngajak ngobrol menanyakan apakah saya di Yogyakarta sendiri dan sambil kuliah," kata Niko.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, lantas Niko menjawab apa adanya. Ia memang seorang diri di Yogyakarta dan sedang kuliah. Kemudian, tanpa ditanya terlebih dahulu, sang penumpang memberi informasi tentang dirinya.

"Saya enggak tanya, Mbaknya langsung kasih tahu bahwa dia kuliah kecantikan di daerah Malioboro. Karena saya baru di sini (Yogyakarta), saya tidak tahu kalau di Malioboro ada kampus kecantikan," sambung Niko.

Niko tidak merasa aneh setelah mendengar jawaban sang penumpang. Ia terus berkendara dengan tenang sambil melihat layar ponselnya untuk mengetahui arah lokasi yang dituju. Niko menyampaikan, bahwa sebenarnya peta di ponsel menunjukkan bahwa dia seharusnya masih berjalan lurus jika mengikuti rute yang ada di peta.

Namun, sang penumpang meminta Niko untuk melewati jalan pintas. Akhirnya, dia pun menuruti keinginan penumpang itu. Alangkah terkejutnya Niko, setelah melewati jalan pintas yang baru saja dia lewati.

"Karena saya baru di sini (Yogyakarta), saya nurut saja. Tapi setelah masuk ke jalan pintas, kok jalannya menuju kuburan. Dari awal masuk saja sudah kaget, ada plastik yang nyangkut di kabel terlihat seperti kepala digantung dan situasi itu sedang gerimis. Saya masih biasa saja, tapi merinding-merinding gitu," kata Niko.

Keanehan pun tidak cukup sampai di situ, sang penumpang kembali mengajak Niko berbicara. "Terus Mbak-nya nanya lagi, apakah saya tahu kisahnya Aisyah," sambung Niko.

Niko yang sebelumnya tidak mengetahui terkait kisah dan sosok Aisyah pun menjawab tidak tahu akan pertanyaan tersebut. Namun, sesampainya di lokasi tujuan, yaitu sebuah rumah yang tidak jauh dari kuburan, Niko menanyakan kembali terkait siapa Aisyah.

"Ah, Masnya telat nanyanya, enggak dari tadi saja," ucap Niko meniru jawaban penumpang tersebut setelah ditanya terkait sosok Aisyah.

Setelah sampai, sang penumpang pun memberikan uang sebagai bayaran. Namun anehnya, penumpang tersebut memberikan uang Rp100.000, padahal ongkos antar hanya Rp15.000.

Karena merasa terlalu banyak, Niko pun menolak uang tersebut dan mengikhlaskan pesanan kali itu. Sambil bergegas untuk kembali, Niko merasakan adanya keanehan. Di situasi yang sedang gerimis, sang penumpang tersebut tidak basah sama sekali, padahal dia tidak mengenakan jas hujan.

Walaupun Niko mengaku apakah penglihatannya salah karena sedang berada di situasi yang gelap dan gerimis. Akan tetapi, Niko yakin atas apa yang telah dia lihat.

Mengabaikan keanehan yang dia rasakan, lantas Niko melanjutkan perjalanan karena kembali mendapatkan pesanan ojek online. Setelah sampai di lokasi tujuan, Niko bertemu dengan pengendara ojek online lainnya dan spontan dia menanyakan soal kisah Aisyah ke para pengendara ojek online di sana.

"Pak, Aisyah itu siapa sih Pak?" tanya Niko kepada pengendara ojek online di Yogyakarta lainnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Enggan Memberi Tahu

Saat ditanyai Niko, pengendara lain tersebut enggan memberi tahu kisah sebenarnya dan lantas menyuruh Niko menceritakan hal yang baru saja menimpanya.

Setelah menceritakan fenomena tersebut, Niko sangat terkejut dengan jawaban sang bapak tadi.

"Ya, itu Aisyahnya, Mas," kata Niko menyampaikan dengan tegas soal jawaban sang bapak pengendara ojek online yang dia tanyai. 

Pasalnya, menurut informasi yang diketahui pengendara tersebut, sosok Aisyah memang menemui dan menjahili para pengendara yang belum mengetahui kisah "Aisyah" sebelumnya.

Tidak selesai sampai di situ, sang bapak menanyakan kembali apakah Niko menerima uang yang diberikan oleh sosok Aisyah.

"Untung Mas-nya enggak nerima uang itu, kalau enggak Mas-nya bakal diputerin di daerah situ saja dan enggak bisa pulang," sambung Niko menyampaikan penjelasan sang bapak, pengendara ojek online lain yang ditemui.

Berdasarkan penjelasan yang Niko dengar, sosok Aisyah memang tidak berwujud seperti kuntilanak dan bukan sosok yang tiba-tiba menghilang. Sosok Aisyah ini konon gemar menjahili orang yang menerima uang tersebut dengan membuat orang tersebut tersasar dan tidak sampai ke lokasi yang diinginkan.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Niko lantas menghubungi para kerabat untuk minta dijemput karena ia masih terkejut dengan kejadian yang baru saja menimpanya.

Setelah ditemui teman-temannya, Niko merasa tenang.  Niko menceritakan hal yang baru saja terjadi. Namun, terdapat kawan Niko yang tidak memercayai kebenaran kejadian tersebut. Untuk memastikan kejadian yang baru saja menimpanya, Niko dan kawan-kawan bergegas menuju lokasi sosok Aisyah diantarkan.

Sesampainya di sana, alangkah terkejutnya Niko dan kawan-kawan melihat rumah itu kosong tidak berpenghuni. Untuk lebih jelas, Niko dan kawan-kawan bertanya ke tetangga di seberang rumah tersebut untuk mengonfirmasi keberadaan penghuni rumah itu.

"Tetangganya bilang, rumah yang itu sudah enggak ditempati selama enam bulan," kata Niko menjelaskan apa yang disampaikan oleh tetangga di dekat rumah tersebut.

"Nama yang itu, itu enggak ada juga. Padahal, kalau di riwayat pesanan kan ada namanya. Tapi ternyata nama itu enggak ada," sambung Niko menjelaskan informasi yang dia dapat setelah bertanya ke tetangga di dekat rumah tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Hal Aneh Usai Kejadian

Setelah kejadian, Niko tidak mengalami kejadian-kejadian mistis lainnya. Namun, terdapat hal aneh yang ia alami setelah kejadian tersebut. Niko mengaku bahwa satu minggu setelah kejadian itu, akun aplikasi ojek online milik Niko menjadi banjir pesanan.

"Padahal dalam posisi pandemi, seminggu itu (ongkos tip) bisa buat beli laptop. Enggak tahu itu membawa rezeki atau mungkin kebetulan orang banyak yang memberi tip. Banyak banget tip dalam seminggu itu, Rp50.000 itu sering banget," kata Niko.

Niko menyampaikan bahwa tidak sedikit teman-teman sesama pengendara ojek online di Yogyakarta merasakan fenomena yang sama dengan cerita yang persis pula.

Tim Kisah Tanah Jawa juga menambahi informasi terkait kisah sosok Aisyah, bahwa memang sosok Aisyah sudah dikenal di kalangan pengendara ojek online di Yogyakarta. Aisyah sering kali menjahili para pengendara dan tidak sedikit pengendara yang merasa dirugikan atas kejadian tersebut.

Beberapa fenomena kejahilan sosok Aisyah di antaranya, terdapat pengendara ojek online yang dibuat tersasar di sekitar lokasi tersebut setelah menerima uang dari Aisyah dan juga terdapat pengendara yang mendapatkan uang dari Aisyah, tetapi ternyata uang tersebut hanyalah daun.

Telah banyak tulisan mengenai kisah sosok Aisyah di kalangan ojek online di Yogyakarta ini. Namun, siapa sangka baru-baru ini sosok Aisyah kembali muncul dan menambahkan cerita baru di kalangan pengendara ojek online di Yogyakarta.

(Nurul Fajri Kusumastuti)