Liputan6.com, Bandung - Sungai Cisunggalah di Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, kembali meluap pada Jumat (11/6/2021) malam. Debit air yang tinggi membuat tanggul sungai jebol dan menyebabkan 159 rumah terendam banjir.
Baca Juga
Advertisement
Tanggul Sungai Cisunggalah setinggi 3 meter dan panjang 20 meter sebelumnya jebol pada Selasa (1/6/2021) pekan lalu. Warga setempat sempat membuat tanggul sementara dengan memasang cerucuk bambu, karung, dan pasir.
Namun, debit air yang tinggi pada Jumat malam sekitar pukul 18.30 WIB membuat tanggul kembali jebol.
"Hujan dengan intensitas deras di lokasi dan dan daerah hulu sehingga mengakibatkan air yang mengairi Sungai Cisunggalah mengalami peningkatan debit air dan menyebabkan tanggul sementara jebol kembali," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara, Sabtu (12/6/2021).
Banjir pun melanda 40 rumah warga di RT 04 RW 01. Sementara di RT 01 dan 02 RW 02, sebanyak 100 rumah terendam. Total jumlah warga terdampak kurang lebih 500 jiwa.
"Dampak 159 rumah terendam, 34 rusak berat, beberapa lahan pertanian dan perkebunan mengalami kerusakan," tutur Akhmad.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tingkatkan Kewaspadaan
Pihak BPBD bersama sejumlah relawan sudah turun membantu warga untuk menyingkirkan lumpur yang mengendap di dalam rumah warga. Selain itu, warga juga bahu membahu memperbaiki tanggul yang jebol.
"Sekarang mungkin akan kita buat tanggul permanen dengan TPT atau tembok penahan tanah yang kuat, minimal dari jembatan dari utara sampai selatan itu," ujar Akhmad.
Selain itu, Akhmad mengatakan rumah yang rusak juga akan dihitung. Kemudian ditaksir jumlah kerugian serta akan mendapatkan penggantian biaya untuk memperbaiki rumah yang rusak.
"Untuk sawah pertanian yang rusak, kami akan mendengar dari pihak Dinas Pertanian seperti apa, kerusakan dan kerugiannya seperti apa," kata Akhmad.
BPBD Kabupaten Bandung pun mengimbau kepada warga yang berisiko terjadi bencana banjir bandang agar lebih waspada.
"Sementara mungkin warga yang rumahnya dekat dengan tanggul agar tidak diisi dulu, menghindar dulu dari lokasi. Jadi setiap saat tanggul itu bisa jebol terutama yang masih belum TPT," ujarnya.
Advertisement