Liputan6.com, Denpasar - Warga binaan alias napi wanita Lapas Kerobokan, Bali, yang jadi korban disinfektan oplosan minuman perasa jeruk bertambah menjadi 19 orang.
Diketahui sebelumnya tujuh orang warga binaan dirawat dan satu orang meninggal dunia dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sanglah (RSUP)
Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sanglah I Made Mulyawan mengatakan jumlah korban disinfektan oplosan bertambah menjadi belasan orang.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini sudah 19 orang (korban disinfektan oplosan) masuk ke instlasi Gawat Darurat (IGD) RS Sanglah I Made Mulyawan, Sabtu (11/5/2021).
Mulyawan menjelaskan, pada Jumat siang ada 15 orang masuk ke IGD RS Sanglah. 11 orang di antaranya masuk pada pagi sekitar pukul 09.30 Wita dan 4 orang lainnya masuk pada hari Kamis lalu.
"Empat orang (korban disinfektan oplosan) masuk IGD, satu orang pasien meninggal dan tiga orang lainnya menjalani perawatan," ucapnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Gejala yang Dialami Usai Minum Disinfektan Oplosan
Ia menyebut pasien yang masuk ke IGD RS Sanglah memilik gejala masing-masing, mulai dari nyeri kepala, pusing, mual dan penglihatan kabur.
"Pasien yang terancan nyawanya di resustasi, stabilisasi. Lalu untuk yang intoksikasi kita lakukan cuci darah," ujar Mulyawan.
Sementara itu, 18 orang warga binaan Lapas Perempuan Kerobokan yang menjadi korban disinfektan oplosan masih menjalani perawatan dan dalam kondisi stabil.
"Masih perlu obsevasi dan investigasi apa yang menjadi penyebab inyoksikasi," katanya.
Advertisement