Liputan6.com, Gorontalo - Wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Hiu Paus Botubarani, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo bakal memperoleh miniatur hiu paus yang bisa dijadikan cinderamata.
Ide kreatif ini muncul dari para pemandu wisata yang ada di objek wisata tersebut. Para pemandu wisata ini memanfaatkan kayu dan bekas sampah plastik sebagai bahan utama untuk membuat miniatur hiu paus.
Advertisement
Baca Juga
Miniatur hiu paus tersedia mulai yang berukuran besar hingga ukuran kecil yang dikemas dalam bentuk gantungan kunci. Ide tersebut mereka dapatkan saat setelah mereka melakukan pembersihan sampah di sekitar lokasi wisata.
Oliss Latif, salah satu pemandu wisata sekaligus pawang hiu paus mengatakan, dirinya bersama empat rekannya sesama pemandu wisata mendapatkan ide ini dari hasil pemikiran bersama.
"Kami berpikir, bagaimana sampah yang kerap mengotori wisata hiu paus ini bisa dimanfaatkan," kata Olis kepada Liputan6.com.
"Akhirnya terpikirkan dengan membuat cinderamata untuk bisa dijual kepada pengunjung sebagai kenang-kenangan bisa bertemu hewan langka itu," ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Gunakan Uang Pribadi
Selain itu kata Olis, untuk membuat miniatur hiu paus ini dirinya bersama para pemandu wisata lainnya mengeluarkan biaya pribadi. Setiap hari, mereka bisa menghasilkan 5 buah miniatur dengan ukuran kecil, sedangkan yang berukuran besar bisa sampai sebulan.
"Dengan adanya miniatur ini, mudah-mudahan wisata hiu paus akan selalu menjadi lokasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara," tuturnya.
"Miniatur dari sampah ini juga kami buat demi menyadarkan warga untuk tidak mengotori laut," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bone Bolango, Lukman Daud mengapresiasi hasil karya para pemandu wisata di objek wisata hiu paus Botubarani.
“Karya ini tentunya sangatlah bagus dan beberapa diantaranya dalam bentuk kecil seperti gantungan kunci keren kelihatannya,” ungkap Lukman Daud.
Lukman mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dalam hal ini melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah melakukan pembinaan langsung maupun tidak langsung terhadap semua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Saat ini ada 19 Pokdarwis yang senantiasa menjadi perhatian kami dalam menggerakkan sadar wisata di masing-masing desanya,” kata Lukman.
Advertisement