Sukses

Sandiaga Uno Ingin BBTF 2021 Geliatkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Menparekraf Sandiaga Uni berharap BBTF 2021 mampu menggeliatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Liputan6.com, Denpasar - Event Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2021 yang digelar pada hari pada hari Sabtu (13/6/2021) di Nusa Dua Bali, dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno

BBTF sendiri adalah event tahunan, yang diadakan sejak 2014. Yang mana merupakan ajang promosi dan bisnis pariwisata, yang mempertemukan sellers dan buyers nasional serta internasional, secara business to business.

Sandiaga Uno berharap, kegiatan tersebut mampu menggeliatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sekaligus mempromosikan destinasi wisata Indonesia, baik di pasar domestik maupun internasional.

"Hari ini kita melihat BBTF 2021 mulai menggeliat. Tahun lalu kita tidak menyelenggarakan, karena pandemi. Tapi tahun ini, kita memulai secara hybrid," katanya.

Dengan event tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno optimis BBTF 2021 bisa meningkatkan minat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, terutama ke Bali.

“Harapannya kegiatan ini akan mulai mengepakkan pemulihan kembali sektor pariwisata,” kata Sandiaga Uno.

Acara tersebut diikuti oleh 116 orang buyers dari 15 provinsi di Indonesia. Serta 67 orang buyers internasional dari 20 negara. Di antaranya Inggris, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, Italia, Myanmar, dan Thailand.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Potensi Target BBFT

Lalu, ada Vietnam, Rusia Hongaria, Prancis, Polandia, Jerman, Bahrain, Hong Kong, Spanyol, Filipina, Belanda, dan India. Sementara, ada 145 seller domestik dari 14 provinsi yang berpartisipasi.

Yang terdiri dari kalangan pelaku bisnis di bidang hotel, restoran, tour operatorstourist attractionstourist destination, pemerintah dan lainnya. 

Selain itu, potensi target transaksi BBTF 2021 sebesar Rp3,7 triliun. Meskipun target ini lebih kecil, dibanding tahun 2019 yaitu adalah sebesar Rp7,1 triliun.

Tapi kegiatan itu merupakan langkah bersama, untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.