Sukses

4 Remaja Ditangkap usai Berpura-pura Minta Sedekah demi Kebutuhan Pribadi

Mereka menggunakan uang itu untuk kebutuhan sehari-hari hingga untuk membayar cicilan kendaraan bermotor.

Liputan6.com, Makassar - Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar menangkap delapan pemuda yang memalak warga hingga berpura-pura meminta sedekah demi memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Kedelapan pemuda itu diamankan disejumlah wilayah berbeda. 

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fatur Rakhman menyebutkan bahwa kedelapan pemuda itu diamankan saat aparat kepolisian menggelar operasi berantas premanisme selama beberapa terakhir. 

"Ini adalah upaya untuk menindaklanjuti instruksi Kapolri terkait premanisme," kata Jamal kepada wartawan, Kamis (17/6/2021). 

Jamal menuturkan adapun pemuda yang diamankan itu adalah empat diantaranya adalah peminta-minta sedekah palsu, seorang pemuda yang menjadi pak ogah dan tiga orang pengamen. Mereka tidak segan-segan memaksa warga dan pengguna jalan agar mereka mau memberikan sejumlah uang. 

"Empat peminta-minta sedekah adalah SU (16), RE (23), ZU (25) dan SA (25), lalu tiga orang pengamen yakni AL (14), TE (12), dan RY (14) serta seorang pak ogah berinisial AG (29)," sebutnya. 

Tak main-main, para peminta sedekah palsu itu beromzet hingga Rp100 ribu perharinya. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari hingga untuk membayar cicilan kendaraan bermotor. 

"Mereka gunakan uang itu untuk keperluan sehari-hari, dari beli rokok hingga bayar cicilan motor," sebutnya. 

Salah seorang peminta-minta​ sedekah palsu berinisial RE mengakui segala perbuatannya. Dia mengatakan bahwa uang hasil dari minta-minta itu ia gunakan untuk makan dan membeli rokok. 

"Saya sudah satu Minggu begini, saya pakai beli rokok dan makan," kata RE. 

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Imbauan Polisi

Terpisah, Kasat Binmas Polrestabes Makassar, AKBP Adzan Subuh mengimbau agar masyarakat memberikan sumbangan kepada tempat-tempat yang lebih tepat, seperti panti asuhan atau masjid-masjid. Hal itu penting dilakukan agar peminta-minta sumbangan abal-abal ini tidak berkembang biak. 

"Kalau mau memberikan sumbangan, silahkan berikan ke Masjid dan Panti Asuhan. Jangan berikan ke tempat yang tidak jelas. Ini untuk mencegah premanisme. Ini perlu kebersamaan kita semua," jelas Adzan

Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando menegaskan bahwa aparat kepolisian akan terus bergerak untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan warga Makassar. Ia pun mengimbau jika warga mengetahui dan melihat aksi premanisme agar melaporkannya ke pihak kepolisian. 

"Kita akan terus melaksanakan operasi premanisme, baik di jalan atau dimana saja. Kami harapkan kepada masyarakat untuk senantiasa memberikan informasi, dan kami ada call center 110. Apabila ada permasalahan silahkan hubungi," ucap Lando.Â