Sukses

KILAS NUSANTARA: Heboh Batu Bergerak hingga Matahari Terbit di Utara

Berikut berita-berita dari berbagai daerah yang dirangkum Liputan6.com dalam Kilas Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Batu kecil yang bisa bergerak mendadak membuat geger sejumlah karyawan dan guru SMPN 1 Mayang di Kabupaten Jember. Batu yang ditemukan di halaman sekolah itu membuat heboh lantaran saat diambil batu bisa bergerak dan bergetar sendiri. Yang membuat aneh, saat dibawa ke dalam ruangan batu tersebut tidak bergerak, namun saat dibawa keluar terkena cahaya matahari, batu tersebut bisa bergerak sendiri lagi.

Kepala Sekolah SMPN 1 Mayang, Edi Sucipto mengatakan, dari hasil riset di internet, dirinya menduga batu tersebut merupakan batu buatan yang di dalamnya ada sensor cahaya. Dirinya kemudian memastikan, batu tersebut bukan batu luar biasa, melainkan hanya batu biasa yang diperjualbelikan untuk keperluan pertunjukan sulap. Pihak sekolah mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan lagi video batu bergetar apalagi ditambah narasi yang menyesatkan.

 

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Aksi Terobos Barier Warnai Hari Pertama Penutupan Jalan di Bandung

Hari pertama pemberlakukan penutupan sejumlah ruas jalan di Bandung diwarnai aksi lempar barier. Peristiwa itu terjadi di perempatan antara Jalan Wastakencana dan Jalan Aceh, saat kepolisian hendak menutup jalan ada pengendara membandel yang memaksa untuk melintas. Polisi yang sedang berjaga langsung mendorong sekuat tenaga barier ke arah pengendara bandel tersebut. Pengendara akhirnya memutarbalikan kendarannya, lantaran Jalan Aceh sudah ditutup.

Sebelumnya diinformasikan, Pemkot Bandung menutup sejumlah ruas jalan mulai hari ini hingga 14 hari ke depan. Hal ini terpaksa dilakukan sebagai langkah antisipatif melonjaknya kasus positif Covid-19 di Bandung.

 

 

3 dari 3 halaman

Heboh Matahari Terbit di Utara

Video matahari terbit di utara di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, viral di media sosial. Meski demikian, BMKG wilayah IV Makassar Agusmin H menganggap peristiwa itu sebagai hal yang lumrah. Sebelumnya, video berdurasi 3 menit 23 detik itu menyebar di media sosial dan viral.

Agusmin mengatakan, hal itu yang menyebabkan perubahan cuaca, yakni adanya musim panas dan dingin.  

Dirinya juga menjelaskan, fenomena matahari terbit di utara disebut gerakan semu matahari. Saat hal itu terjadi, posisi bumi sedang miring sekitar 23 derajat. Rotasi bumi mengelilingi matahari yang tegal lurus membuat belahan utara banyak menerima sinar matahari. Hal yang sebaliknya terjadi di selatan.

Â