Sukses

Awas! Kasus Aktif Covid-19 di Cilacap Tembus 1.459 dan Terus Naik

Pemkab juga berencana menambah dua rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19 usai lebaran

Liputan6.com, Cilacap - Penambahan kasus Covid-19 usai lebaran di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masih tinggi meski pemerintah kabupaten telah menerapkan pengetatan kegiatan dan mobilitas masyarakat.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro masih belum mampu mengerem penambahan Covid-19 harian Cilacap.

Per hari, penambahan kasus Covid-19 masih di atas 100, atau sekitar dua kali lipat dibanding masa sebelum lebaran.

“Ya belum (mampu mengerem). Kan pengetatan baru dimulai. Ya belum (terlihat hasilnya). Ini trennya masih naik,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi, Rabu sore (23/6/2021).

Untuk mengantisipasi penambahan jumlah kasus aktif, Pemkab Cilacap menambah jumlah ruang perawatan Covid-19 di rumah sakit rujukan. Terkini, Cilacap memiliki 10 rumah sakit rujukan Covid-19.

“Belum (RS darurat). Paling penambahan kapasitas ruang perawatan Covid-19,” ujarnya.

Pemkab juga menambah dua rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19 usai lebaran.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

PPKM Mikro

Dua rumah sakit tersebut yakni, RS Priscilla dan RS Afdila. Sebelumnya, RS Priscilla adalah rumah sakit yang dipersiapkan untuk merawat secara khusus pasien varian India B.1617.2.

Mei lalu, RS Priscilla menjadi tempat perawatan dan isolasi terpusat para nakes yang diduga terpapar varian India. Namun, kemudian puluhan nakes tersebut negatif varian India, melainkan varian lokal atau Alpha.

“Rumah sakit darurat tidak. Tapi penambahan kapasitas untuk perawatan kasus Covid-19. Meningkatkan status yang tadinya RS khusus jadi RS rujukan,” ucap dia

Pemerintah juga mengimbau agar masyarakat mengurangi mobilitas. Pasalnya, salah satu faktor utama lonjakan kasus Covid-19 adalah tingginya mobiltas warga pada lebaran dan pascalebaran. Kondisi ini tak hanya terjadi di Cilacap, melainkan semua daerah.

“Ya tetap, pengetatan PPKM Mikro, pengetatan di RT/RW. Di daerah masih. RS (khusus varian India) masih aktif,” dia menjelaskan.

Sementara, data Satgas Covid-19 Cilacap, jumlah kasus aktif Cilacap mencapai 1.459 orang atau bertambah 112 dibanding hari sebelumnya. Adapun jumlah total kasus Covid-19 di Cilacap mencapai 14.440, dengan rincian sebanyak 12.430 sembuh dan 551 orang lainnya meninggal dunia.