Liputan6.com, Jeneponto - Irawati, guru honorer yang tinggal di Kampung Bonto Sunggu Selatan, Desa Bonto Matene, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan ini tiba-tiba jatuh sakit setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Guru berusia 37 tahun itu pun kini hanya menjalani perawatan di rumahnya.Â
"Semenjak saya sudah vaksin 15 hari lalu kondisi kesehatan saya menurun," kata Irawati, Kamis (24/6/2021).Â
Advertisement
Baca Juga
Irawati mengaku bahwa dirinya menderita pusing, mual hingga merasakan sakit diseluruh badannya usai menjalani vaksinasi di Puskesmas Bonto Matene. Sejak saat itu, kondisinya terus memburuk hingga kini.Â
"Usai divaksin di Puskesmas Bonto Matene semenjak 15 hari lalu, saya mengalami pusing, mual-mual hingga seluruh badan sakit," ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Irawati, kondisi tubuhnya saat hendak divaksin memang tidak dalam keadaan fit pasca menjalani operasi. Hal itu pun telah diberitahukan kepada pihak Puskesmas, namun anehnya ia tetap divaksin.Â
"Saat itu, saya sudah menyampaikan kepada petugas nakes jika dirinya sedang sakit. Bahkan, sudah dioperasi. Namun, pihak Puskesmas tetap melanjutkan vaksinasi terhadap dirinya," terangnya.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Penjelasan Dinkes Jeneponto.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Susanti, mengaku bahwa pihaknya tidak tinggal diam setelah mendapat informasi tentang kondisi Irawati. Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto sendiri telah menurunkan tim untuk melakukan skrining dan observasi kepada Irawati
"Kami menyampaikan memang benar ibu Irawati itu sudah melakukan vaksinasi pada tanggal 14 Juni. Namun, kami sudah lakukan observasi dan proses skrining dan sudah melakukan semua prosedur yang ada," kata Susanti, Kamis (24/6/2021).
Melihat kondisi Irawati, pihak Dinas Kesehatan pun langsung membawa Irawati ke rumah sakit. Langkah itu diambil agar pihak Dinas Kesehatan bisa segera memastikan apakah Irawati jatuh sakit lantaran vaksin atau bukan.Â
"Alhamdulillah saat ini Ibu Irawati sudah berada di RSUD Jeneponto untuk mendapatkan penanganan," jelasnya.
Susanti menuturkan bahwa hingga kini pihaknya belum mengkategorikan Irawati sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah menerima suntikan vaksin.Â
"Kami belum bisa pastikan kebenarannya karena Pasien belum bisa dikategorikan sebagai KIPI pasca Vaksin," terangnya.
Advertisement