Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjuk hotel untuk mengantisipasi penuhnya rumah sakit di kawasan Bandung Raya oleh pasien Covid-19. Pasien yang tertampung di rumah sakit akan ditampung di hotel yang telah ditunjuk Pemda Jabar untuk menjalani perawatan dan isolasi.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu hotel yang ditunjuk sebagai rujukan perawatan pasien Covid-19 adalah Grand Asrilia Hotel yang berada di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung. Di tempat ini, pihak pemerintah menyiapkan tempat tidur yang bisa menampung 500 pasien.
"Saya berharap gedung hotel ini jadi rujukan dari 59 rumah sakit rujukan di Bandung Raya. Jadi, kalau 59 rumah sakit di Bandung Raya sudah kewalahan tempat tidurnya, maka pasien yang kriteria hijau bisa dipindahkan," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam jumpa pers, Senin (28/6/2021).
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menyebutkan bahwa Hotel Asrilia sudah mulai diisi oleh sejumlah pasien yang sebelumnya mendapatkan penanganan di rumah sakit.
"Ini kapasitasnya bisa 500 pasien per hari ini, 46 yang dipindahkan, sehingga ketika kita lakukan manajemen transisi pemulihan saya kira BOR rumah sakit bisa lebih terkendali," ucapnya.
Menurut Emil, langkah Pemprov ini diambil mengingat keterisian rumah sakit penanganan Covid-19 di wilayah Bandung Raya sudah mulai melonjak. Sehingga, pasien dengan gejala ringan atau berstatus hijau bisa dipindahkan ke hotel. Untuk selanjutnya, rumah sakit bisa fokus menangani pasien dengan gejala sedang dan berat atau zona kuning dan merah.
"Jadi, untuk mengurangi keterisian rumah sakit, kita memindahkan pasien-pasien yang statusnya zona hijau ke hotel-hotel yang kita kelola seperti Hotel Asrilia ini. Sehingga kriteria zona hijau di rumah sakit yang terpindahkan pemulihannya di tempat tidur yang nyaman ini tempat tidurnya bisa diisi oleh pasien-pasien yang kuning atau merah," tuturnya.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Wilayah Lain
Emil menambahkan, keputusan menyewa hotel sebagai ruang pemulihan pasien Covid-19 tidak hanya dilakukan di Jabar. Rencananya penerapan ini bakal diadopsi ke daerah lain di Jabar.
"Ini akan diberlakukan di seluruh Jawa Barat dalam minggu-minggu ini. Bekasi, Karawang, Purwakarta sudah melaporkan kebutuhan gedung pemulihan Covid seperti ini," ungkapnya.
Selain ruang pemulihan, antisipasi membeludaknya rumah sakit juga bakal dilakukan di bagian hulu. Artinya, masyarakat yang berada di desa/kelurahan akan menggunakan ruang isolasi yang disiapkan aparat wilayah setempat bilamana mendapati pasien tanpa gejala.
"Di hulunya juga kita lakukan agar jangan dikit dikit ke rumah sakit. Kalau gejalanya ringan dan sedang bisa dirawat di ruang-ruang isolasi di desa-desa yang sudah menggunakan dana desa sekitar 8 persen untuk ruang isolasi, posko dan lain-lain," kata Emil.
Advertisement