Liputan6.com, Palembang - Musim kemarau berdampak besar pada penyurutan air di Sungai Musi di Sumatera Selatan (Sumsel). Faktor alam ini membuat pasokan air bersih dari Sungai Musi pun, terancam berkurang.
Diungkapkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) Palembang Birendrajana, tinggi muka air di sejumlah sungai dan anak Sungai Musi di Sumsel memang mengalami penurunan.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, penurunan debit air disebabkan musim kemarau yang telah melanda sejumlah wilayah di Sumsel, sejak satu bulan terakhir.
“Intensitas hujan yang sudah mulai berkurang berdampak ke pasokan air. Kalau di wilayah bagian hilir itu penurunannya sekitar 2,5 meter,” ucapnya, Selasa (29/6/2021).
Namun semakin ke wilayah hulu Sungai Musi, penurunan air di Sungai Musi semakin besar. Terutama di wilayah yang curam, penurunan muka air di Sungai Musi bisa mencapai empat meter.
Dia mengatakan, penurunan muka air sungai tidak hanya terjadi di sungai besar. Seperti Sungai Musi, Sungai Lematang ataupun sungai besar lainnya. Tapi juga terjadi di anak-anak sungai.
“Di Sungai Bendung, penurunannya cukup terlihat, di Sungai Sekanak juga seperti itu. Hal ini sebenarnya memang terjadi ketika kemarau,” ujarnya.
Meskipun terjadi penurunan muka air di Sungai Musi, dia meyakini jika tidak akan mengganggu saluran irigasi yang mengairi lahan pertanian warga.
Bahkan hingga saat ini, BBWSS Palembang belum menerima laporan adanya kekeringan di irigasi.
“Karena kan memang fungsi irigasi itu sendiri, untuk menampung air di saat kemarau terjadi,” ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Saluran Irigasi Sawah
Dia melanjutkan, dampak terhadap irigasi bisa saja terjadi jika kemarau yang terjadi cukup panjang. Seperti tahun 2019 lalu, BBWSS Palembang terpaksa memobilisasi pompa, untuk menyuplai air di sejumlah saluran irigasi.
BBWSS Palembang pun, mengerahkan 10 pompa di Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuk Linggau Sumsel, untuk menambah pasokan air akibat penurunan debit sungai.
“Kami juga akan siagakan pompanya, kalau kemarau yang terjadi tahun ini cukup parah,” katanya.
Advertisement