Sukses

Update KMP Yunicee Tenggelam: 11 Orang Belum Ditemukan

KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali, Selasa malam (29/6/2021), sekitar pukul 19.20 Wita.

Liputan6.com, Bali - Tim SAR gabungan di posko Gilimanuk hingga Kamis pagi (1/7/2021) melaporkan, 11 penumpang KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali pada Selasa malam (29/6/2021), sekitar pukul 19.20 Wita, masih belum ditemukan. Meski proses pencarian sempat dihentikan, hari ini Kamis (1/7/2021) pencarian kembali dilanjutkan. Pencarian yang melibatkan banyak personel itu akan dimulai pukul 08.00 Wita.

Fokus pencarian diperluas ke arah timur Pantai Jembrana, mengingat di lokasi itu banyak ditemukan bagian-bagian isi kapal yang tenggelam. Proses pencarian hari ini akan dibantu robot selam, pasalnya badan kapal diduga sudah bergeser lantaran arus bawah laut yang kuat.

Sementara itu, berdasarkan manifes KMP Yunicee, tercatat 39 orang selamat, 7 penumpang ditemukan meninggal dunia, dan 11 korban belum ditemukan. Korban yang selamat sudah diperbolehkan pulang usai menjalani pemeriksaan medis.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

Respons Dirjen Perhubungan Darat

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi dalam konferensi persnya menyampaikan kronologi tenggelamnya KMP Yunicee. Kapal penumpang itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 18.29 Wita.

"KMP Yunicee dilaporkan terbawa arus ke arah Selatan Pelabuhan Gilimanuk, kemudian posisi kapal miring dan langsung tenggelam. Kami sangat berduka atas musibah yang terjadi. Dengan adanya kejadian ini, kami akan melakukan evaluasi. Kami harapkan dapat terus melakukan mitigasi perbaikan baik secara institusional, secara sistem, dan perbaikan pada beberapa regulasi," ujar Budi Setiyadi, Rabu (30/6/2021).

Budi menjelaskan, kapal penumpang yang berukuran panjang 56,5 meter dan lebar 8,6 meter tersebut mengangkut muatan yakni sepeda motor 3 unit, kendaraan pribadi 2 unit, truk sedang 18 unit, pick up 17 unit, dengan jumlah penumpang 41 orang dan Anak Buah Kapal (ABK) 16 orang.

Dari data yang diperoleh, selain korban meninggal dunia sebanyak 7 orang, telah ditemukan korban selamat dengan jumlah total sebanyak 39 orang. Pernyataan ini sekaligus meralat informasi pada hari sebelumnya bahwa dilaporkan sebanyak 44 orang selamat.

“Dari hasil evakuasi sampai dengan sore hari ini dilaporkan bahwa sebanyak 36 orang selamat dibawa ke Ketapang dan 3 korban selamat dibawa ke Gilimanuk. Berdasarkan data posko di Gilimanuk masih terdapat 11 orang dalam pencarian,” urai Dirjen Budi.

 

3 dari 4 halaman

Kapal Terhempas Ombak

Sementara itu, Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Polisi, I Ketut Gede Adi Wibawa juga menambahkan, "Menurut informasi yang kami terima, sebelum KMP Yunicee tenggelam, kapal terhempas oleh ombak di lambung sebelah kanan dan miring 5 derajat, kemudian kapal stabil kembali dan miring lagi sekitar 10 derajat. Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan Polda terkait pencarian orang."

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada menuturkan, pihaknya bersama dengan seluruh tim gabungan akan melakukan pencarian korban selama 7 hari sejak terjadinya kecelakaan. Tim gabungan yang dimaksud berjumlah 150 personil, terdiri dari Polda Bali, Polres Jembrana, Polairud Polres Jembrana, Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Basarnas Kabupaten Jembrana, SAR Brimobda Bali, Bataliyon C Pelopor Gilimanuk, TNI AL Gilimanuk, dan Tim Kesehatan / Puskesmas.

“Kami akan terus melakukan pencarian sampai dengan hari ke 7 sejak terjadinya kecelakaan. Jika belum semua korban ditemukan di hari ke 7 namun terdapat tanda-tanda keberadaan korban, kami akan melakukan evaluasi dan akan dilakukan perpanjangan waktu pencarian. Dalam proses pencarian ini kami dibantu oleh KRI Rigel, KRI Soputan, kapal Basarnas, serta speed boat dan travel boat,” pungkas Gede.

 

4 dari 4 halaman

Santunan Korban

Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana turut mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa KMP Yunicee.

“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sejak tadi malam seluruh petugas dari Jasa Raharja sudah ada di Pelabuhan Ketapang dan bergabung dengan seluruh instansi terkait untuk pendataan korban. Santunan yang kami berikan kepada korban meninggal dunia adalah Rp 50 juta per orang. Santunan sudah diberikan kepada 2 korban yang berada di wilayah Bali, 3 korban yang berada di wilayah Jawa Timur, dan 2 korban masih dalam proses pencarian ahli warisnya,” jelas Dewi.

Turut hadir dalam konferensi pers Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Cucu Mulyana, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur, Tonny Agus Setiono, dan Direktur Kepolisian Perairan, Brigjen. Pol. Mohammad Yassin Kosasih.