Sukses

Senjata Rahasia Polda Riau untuk Kejar 'Kapal Hantu' Penyelundup di Perairan

Senjata rahasia Polda Riau ini dipersiapkan memburu 'kapal hantu' yang selalu membawa barang ilegal ke Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Direktorat Polisi Air Polda Riau punya armada baru untuk menjaga keamanan dan hukum di perairan. Satu kapal patroli cepat (KPC) IV-2006 siap melaut menjaga panjangnya garis pantai di Bumi Lancang Kuning.

Kehadiran KPC Lancang Kuning ini menjadi kado dari Mabes Polri dalam peringatan HUT ke-75 Bhayangkara. Kapal ini sudah uji kecepatan di Sungai Siak oleh Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi.

Agung menjelaskan KPC Lancang Kuning punya kecepatan maksimal 35 knots per jam atau setara dengan sekitar 64 kilometer per jam. Kapal ini dipersiapkan memburu 'kapal hantu' yang selalu membawa barang ilegal ke Riau.

"Kehadiran kapal ini merupakan jawaban untuk kapal hantu dengan apa yang dimilikinya," kata Agung di Pekanbaru, Kamis, 1 Juli 2021.

Agung menjelaskan, kapal ini dirangkai dengan material campuran mulai dari baja dan fiber. Ketahanannya berada di tengah laut sampai dua pekan.

"Selama di laut dan sungai dua minggu, personel tidak perlu ke darat," kata Agung didampingi Direktur Polisi Air Polda Riau Komisaris Besar Eko Irianto dan Kabid Humas Komisaris Besar Sunarto.

Agung menyebut kapal ini dilengkapi berbagai peralatan canggih. Dengan kemampuannya, personel diharap mampu mengantisipasi ataupun mengejar kapal-kapal penyelundup di Perairan Riau.

 

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Jaga Daerah Rawan

Penempatan kapal ini sesuai dengan skala prioritas ataupun titik-titik rawan penyelundupan barang ilegal seperti narkoba hingga hasil illegal logging. Data titik rawan ini sudah dipegang kepolisian.

"Penempatan berdasarkan data intelijen yang kemudian diolah agar Riau ini aman," kata Agung.

Sementara itu, Komisaris Besar Eko Irianto menerangkan, perairan di Riau punya garis pantai kurang lebih 370 mil. Mulai dari Sungai Siak, Rokan Hilir, Kampar, hingga Indragiri Hilir.

"Daerah tersebut menjadi prioritas yang harus dijaga dan diwaspadai karena rawan dari pelaku kejahatan di perairan," jelas Eko.

Eko mengatakan, kondisi geografis Riau yang berdekatan dengan negara tetangga seperti Malaysia sangatlah rawan. Potensi ini harus tegak lurus dengan pemenuhan sarana dan prasarana memadai.

"Ini sangat perlu mendukung guna menunjang tugas pokok Direktorat Polisi Air dalam menjaga Riau," ucap Eko.

Eko berharap KPC Lancang Kuning IV-2006 dapat menjadi kebanggaan Polda Riau dan kemajuan di Riau dengan meminimalisasi kejahatan di perairan.