Liputan6.com, Palembang - Sungai Musi menyimpan berjuta kenangan dan sejarah, akan kemerdekaan Sumatera Selatan (Sumsel) atas penjajahan.
Salah satu peninggalan kekuatan maritim di Sungai Musi yang dibangun di masa kerajaan, yaitu Benteng Kuto Besak (BKB), yang kini menjadi salah satu destinasi wisata heritage di Palembang.
Advertisement
Baca Juga
Di bentangan Sungai Musi, para warga di tepian sungai kerap menemukan benda-benda bersejarah, yang tak ternilai harganya. Mulai dari emas, perabot rumah tangga, amunisi peluru dan lainnya.
Hal tersebut juga dialami oleh Hendri Kumar (41), warga Jalan Putri Dayang Rindu RT 10 Kecamatan Kertapati Palembang Sumsel.
Hendri Kumar yang sering menyelam di kedalaman Sungai Musi, akhirnya menemukan mortir peluru yang diduga merupakan peninggalan di masa penjajahan.
Mortir peluru yang ditemukan, memiliki panjang 100 cm, diameter lingkar 15 cm, dengan berat sekitar 20 Kilogram (Kg).
Penemuan mortir peluru tersebut terjadi saat Hendri menyelam di Sungai Musi, di kawasan Pasar 16 Ilir, Selasa (29/6/2021), sekitar pukul 23.00 WIB.
"Saat menyelam di Sungai Musi, saya menemukan 1 unit mortir peluru. Langsung saya bawa pulang ke rumah,” ungkapnya, Sabtu (3/7/2021).
Karena takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Hendri langsung membawa mortir peluru tersebut ke tempat penyimpanan, di Jalan Haji Sarkowi, Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati Palembang, tepatnya di areal persawahan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Tim Jihandak Gegana
Dia juga akhirnya ke Polsek Kertapati dan melaporkan penemuan mortir peluru tersebut. Anggota Polsek Kertapati Palembang, lalu menghubungi tim Polrestabes Palembang dan Tim Jihandak Gegana Polda Sumsel.
"Saya laporkan ke polisi, agar mereka mengamankan mortir peluru itu," ujarnya.
Pada Jumat (2/7/2021) pagi, tim dari kepolisian langsung menuju ke tempat penyimpanan mortir peluru tersebut.
Bahkan Tim Jihandak Gegana Polda Sumsel, langsung mengamankan mortir peluru tersebut, dengan menggunakan pakaian khusus.
Advertisement