Sukses

4 Kuliner Ekstrem di Yogyakarta yang Harus Hati-Hati Saat Mengonsumsi

Setiap daerah pasti memiliki kuliner unik dan ekstrem, termasuk Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kuliner ekstrem memiliki penikmatnya sendiri. Setiap daerah pasti memiliki kuliner ekstrem, termasuk Yogyakarta.

Yogyakarta dikenal dengan sederet kuliner ekstrem yang tidak lazim, seperti belalang goreng, kobra, dan sebagainya. Hati-hati, mengonsumsi kuliner ekstrem tidak bisa sembarangan, kenali pantangannya juga.

Berikut sejumlah kuliner ekstrem di Yogyakarta yang mungkin pantang bagi Anda:

1. Belalang

Belalang mengandung protein tinggi yang bisa menyebabkan orang yang mengonsumsinya gatal-gatal jika tidak kuat dengan kuliner ini. Kuliner ini berasal dari Gunungkidul dan banyak dijual di tepi jalan.

Rasanya yang cukup enak dan gurih membuat belalang goreng menjadi kuliner yang lumayan diminati. Satu ikat belalang goreng dibanderol dengan harga Rp10 ribu sampai Rp25 ribu.

2. Swike

Olahan swike atau katak mudah dijumpa di Yogyakarta. Binatang yang hidup di dua alam ini dapat diolah menjadi bergai jenis menu, seperti semur katak, katak kuah tauco, katak goreng, atau katak saus tiram. Meskipun memiliki kandungan lemak yang sedikit dan dianggap lezat bagi penikmatnya, Anda harus berpikir ulang untuk mengonsumsi kuliner  ekstrem ini.

Informasi yang dihimpun, katak memiliki kandungan residu beracun yang berasal dari bahan kimia pertanian biomagnified. Apabila kandungan ini terakumulasi dalam tubuh katak, bisa memicu kanker hingga stroke.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ular Kobra

3. Kobra

Jika Anda belum terkejut dengan olahan katak yang bisa di temui di Yogyakarta, bagaimana dengan berbagai macam olahan ular kobra? Ular kobra dapat diolah menjadi berbagai acam jenis kuliner yang ekstrem, seperti darah ular kobra sebagai campuran jamu.

Namun Anda harus tahu, penelitian Departemen Kedokteran Hewan, UGM Yogyakarta menemukan darah ular kobra berpotensi mengandung Staphylococcus aureus yang membahayakan jiwa.

Dalam dosis ringan bakteri ini dapat menyerang jaringan kulit hingga menyebabkan abses, namun dalam dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan bahkan meninggal dunia.

4. Landak dan Bakteri Salmonella 

Binatang berduri ini ternyata dapat dijadikan menu kuliner ekstrem selanjutnya. Landak memiliki tekstur daging yang tidak jauh berbeda dengan daging kambing.

Meski diklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti liver dan asma, Anda harus ingat landak bisa saja membawa berbagai macam bakteri berbahaya di tubuhnya. Landak termasuk hewan yang berpotensi membawa penyakit zoonosis termasuk salmonella, rabies dan herpes.

(Tifani)