Sukses

Sensasi Semburan Niagara Kecil di Curug Dengdeng Tasik Selatan

Jika Amerika punya Niagara, Taskimalaya Selatan punya Curug Dendeng.

 

Liputan6.com, Garut - Curug Dendeng yang ada di Kampung Cirerese, Desa Tawang, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ini punya pemandangan alam yang memesona. Semburan air curug yang bertingkat ditambah rerimbunan pohon yang masih asri membuat destinasi wisata yang satu ini cocok dikunjungi untuk melepas penat. Jika Amerika punya Niagara, Tasikmalaya punya Curug Dendeng.

Pengelola Curug Dengdeng, Engkus Koswara kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, sejak pertama kali dibuka satu dekade lalu, kilau Curug Dengdeng memang tak pernah redup. Selain alamnya yang masih asri, kondisi air pun yang terbilang jernih, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang.

"Dengdeng itu dari bahasa sunda kuno yang artinya 'memahat', karena bentuknya persis seperti hasil pahatan dengan kesamaan tinggi di kedua sisi," ungkap Engkus.

Menurut Engkus, penamaan Curug Dengdeng merupakan sebutan warga sekitar terhadap keindahan curug yang satu ini. Konon, tingkatan air terjun, memiliki sejarahnya masing-masing, sehingga memikat pengunjung untuk betah berlama-lama di sana.

Saat ini Curug Dengdeng memiliki tiga tingkat air yang sama besarnya. Tingkatan pertama, memiliki ketinggian sekitar 13 meter. Tingkatan kedua, memiliki ketinggian sekitar 11 meter, sedangkan tingkatan ketiga memiliki ketinggian sekitar 9 meter.

Selain udaranya yang masih segar untuk menghirup oksigen, pengunjung yang datang dijamin betah di sana seiring kehadiran tempat tongkrongan mulai gazebo, warung makan, hingga warung-warung kecil dan toilet yang disediakan pihak pengelola.

"Pengunjung juga bisa berenang dan menikmati keindahan alam di sekitarnya yang masih alami," kata dia.

Saat pemberlakuan PPKM Darurat, Curug Dendeng tetap dibuka untuk wisatawan. Namun dengan syarat pengunjung wajib menjalankan protokol kesehatan ketat.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Mitos Curug Dengdeng

Engkus menyatakan, selain menikmati sajian liburan alam terbuka, kehadiran Curug Dengdeng juga memberikan hiburan tambahan seiring munculnua ragam mitos mengenai ketiga tingkatan curug tersebut. 

“Ada tiga mitos yang sering masyarakat atau pengunjung percayai saat di sini,” ujar Dia.

Pertama, konon Curug Dengdeng pernah disinggahi Nabi Daud As untuk berwudu sebelum melantukkan Azan. Karena keindahan suaranya, seketika kondisi alam di sekiling curug menjadi lebih indah.

Walhasil, mitos yang beredar selanjutnya di lingkungan masyarakat, jika berwudu di curug tingkatan pertama, maka akan dikaruniai suara indah, tentu dengan latihan yang rajin ya sobat.

“Mitosnya secara turun temurun demikian, bahkan ada kolam berukuran besar dipercaya sebagai tapaknya Nabi Daud, sehingga dinamai Kolam Daud,” ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Area Adu Nyali

Mitos Kedua, konon di curug tingkatan kedua pernah dijadikan area adu nyali dua pangeran yakni Pengaran Jaya Laksana dan Jaya Nelangsa, untuk meningkatkan ilmu kesaktian.

 “Mitosnya di curug kedua, siapapun yang mandi di sana akan diberikan kekuatan ilmu kesaktian yang cukup mumpuni,” kata dia.

Mitos ketiga, yakni munculnya aroma percintaan bagi mereka yang masih menjoblo. Konon bagi pengunjung yang belum mendapatkan pasangan hidup, maka mandi atau berendam di tingkatan curug ketiga, bakal segera mendapatkan jodoh.

“Itu hanya mitos, percaya atau tidak itu kembali ke keyakinan masing-masing,” ujar dia mengingatkan pentingnya ketauhidan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta.

So, bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi berwisata saat pandemi, sekaligus mendapatkan jodoh di sana, tak ada salahnya dengan penerapan prokes yang ketat, Anda menikmati sajian Curug Dengdeng yang satu ini. Selamat menikmati.