Liputan6.com, Parigi Moutong - Aparat keamanan di Sulawesi Tengah menyebut Kelompok MIT yang terlibat baku tembak di Kabupaten Parigi Moutong dipimpin Qatar yang bergerilya terpisah dari kelompok pimpinan Ali Kalora.
Danrem 132 Tadulako, Sulawesi Tengah, Brigjen TNI Farid Makruf mengatakan pihaknya menduga kuat kelompok MIT yang terlibat baku tembak dengan personel Koopsus Trisakti pada Minggu pagi (11/7/2021) adalah kelompok pimpinan Qatar yang terpisah dari kelompok MIT lainnya akibat desakan operasi Satgas Madago Raya.
Advertisement
Baca Juga
Kelompok MIT yang berjumlah lima orang itu pada 12 Juni lalu meneror warga Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso dan menewaskan dua warga.
Walau begitu Farid belum bisa memastikan apakah Qatar juga tewas dalam penyergapan Minggu pagi itu.
"Kelompok Qatar yang tertembak. Tapi kami belum bisa pastikan sebelum jenazahnya diperiksa," Farid Makruf mengatakan melalui telepon, Minggu (11/7/2021).
Evakuasi kedua jenazah anggota MIT yang tewas sendiri ke RS Bhayangkara Palu hingga Minggu petang belum bisa dilakukan lantaran hujan dan tutupan hutan yang rapat. Jenazah rencananya akan dibawa dengan helicopter.
TKP-nya sekitar 7 kilo dari perkampungan di Dusun Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Parigi Moutong," Farid mengungkapkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kronologi Baku Tembak Kelompok MIT dengan Aparat
Baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok MIT terjadi sekitar pukul 03.00 Wita di Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Minggu (11/7/2021).
Peristiwa itu terjadi di sekitar Dusun 6 Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo). Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com baku tembak itu mengakibatkan dua anggota MIT tewas.
Hingga Minggu sore personel Satgas Madago Raya masih berupaya mengevakuasi kedua jenazah orang yang masuk DPO dari lokasi yang berjarak 7 kilometer dari perkampungan. Rencananya jenazah akan diautopsi di RS Bhayangkara Palu.
Penyergapan itu bermula dari laporan warga setempat yang kehilangan bahan makanan dan ternaknya. Tim Koopsus Trisakti 3 yang menindaklanjuti itu pada 8 Juli mengejar pelaku berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan kelompok tersebut.
Hasilnya, pada Minggu (11/7/2021) dini hari aparat menemukan persembunyian para DPO itu dan terlibat baku tembak saat penyergapan.
Advertisement