Liputan6.com, Poso - Aparat gabungan di Kabupaten Parigi Moutong hingga Senin petang (12/7/2021) masih berupaya mengevakuasi dua jenazah anggota kelompok teroris MIT yang tewas dalam penyergapan pada Minggu pagi dari belantara hutan. Aparat pun menyiapkan dua skenario evakuasi.
Menurut Danrem 132 Tadulako, Brigjend Farid Makruf, tutupan hutan lebat, cuaca, serta akses yang sulit dilalui dan jauh dari perkampungan menjadi kendala aparat gabungan mengevakuasi 2 jenazah anggota kelompok teroris tersebut.
Baca Juga
Upaya dengan menandu jenazah dan berjalan kaki sejak Minggu pagi (11/7/2021) disebut Makruf sulit dilakukan karena kabut dan hujan membuat akses personel ke perkampungan berat dan berisiko.
Advertisement
"Lokasinya sangat jauh dari perkampungan dan di ketinggian. Beberapa personel masih ada di lokasi penyergapan," kata Farid melalui telepon, Senin (12/7/2021).
Jika berhasil membawa turun ke perkampungan, evakuasi ke RS Bhayangkara Palu bisa menggunakan jalur darat.
Selain skenario itu, hingga Senin sore, Wakil Penanggungjawab Operasi Madago Raya itu bilang personel di lokasi juga sedang menyiapkan Helipad untuk pendaratan darurat helikopter yang dikerahkan mengambil jenazah dan membawanya ke Kota Palu.
"Masih kami coba dengan helikopter, personel sedang menyiapkan karena medannya tertutup lebat dengan pepohonan. Kemungkinan menggunakan Heli TNI jenis Caracal," dia mengatakan.
Sebelumnya, kontak tembak antara personel TNI dan anggota kelompok teroris MIT terjadi pada Minggu pagi (11/7/2021) di pegunungan Dusun 6 Tokasa, Desa Tanalanto, Kabupaten Parigi Moutong. 2 anggota MIT tewas sementara 3 lainnya lolos saat penyergapan tersebut.