Liputan6.com, Mamuju - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat terpaksa harus menunda pelaksanaan belajar tatap muka di Mamuju dan Mamuju Tengah. Sekolah daring pun kembali diberlakukan bagi SMA, SMK, dan SLB di dua kabupaten itu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat, Gufran Darma Dirawan mengatakan, meningkatnya kasus Covid-19 di dua kabupaten itu menjadi penyebab ditundanya belajar tatap muka di sekolah. Bahkan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran pada 9 Juli 2021 lalu.
"Penundaan itu harus kita lakukan agar tidak terjadi peningkatan kasus dan klaster di sekolah," kata Gufran kepada Liputan6.com, Rabu (14/07/2021).
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan, empat kabupaten lainnya di Sulawesi Barat, yakni Pasangkayu, Majene, Mamasa dan Polewali Mandar menurut Gufran tetap melaksanakan belajar tatap muka di sekolah, dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
"Kita terus memantau perkembangan kasus Covid di wilayah sekolah tatap muka. Kita lihat kondisinya sampai situasinya baik. Kalau terjadi penambahan kasus, kita daringkan semuanya," ungkap Gufran.
"Sekolah tetap harus dengan protokol kesehatan yang ketat, tidak boleh lewat jam 12, sesuai dengan SKB 4 menteri," sambungnya.
Gufran juga menjelaskan pemecahan masalah terkait akses jaringan internet yang terbatas di sejumlah wilayah untuk melaksanakan sekolah daring. Terdapat dua skema yang sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat.
"Untuk kelas sepuluh, hari Senin datang mengambil bahan di sekolah, kemudian melakukan proses pembelajaran masing-masing di tempatnya. Lalu, untuk sekolah-sekolah yang masih memungkinkan untuk berkelompok, itu gurunya yang datang," ujar Gufran.