Sukses

KILAS NUSANTARA: Teror Lempar Tinja di Kudus hingga Kades Pasang Baliho 'Enak Zaman PKI'

Berikut berita-berita dari berbagai daerah yang dirangkum Liputan6.com dalam Kilas Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Teror pelemparan tinja terjadi di Kudus, Jawa Tengah. Korbannya NR (14), seorang remaja perempuan saat ingin COD mengantar pesanan ke pembeli. Kapolsek Kota, Kudus, AKP Khoirul Naim mengatakan, pihaknya kini tengah memburu pelaku.

Erwin, kakak korban menceritakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Ganesa, Kecamatan Kota, pada Rabu (14/7/2021) sekitar pukul 14. 00 WIB. Sang adik saat itu ingin mengantarkan pesanan ke pembeli. Tiba-tiba dari belakang ada yang melemparkan kotoran manusia menggunakan tangan. Spontan NR langsung kabur menggunakan sepeda motornya.

Peristiwa teror kotoran manusia di Kudus bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, saat bulan puasa lalu, sempat ada unggahan di media sosial yang berisi teror kotoran manusia. Saat itu terjadi di Jalan Desa Pauruan Lor.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Ibu Hamil Meninggal Dunia Sebelum Sempat Dapat Perawatan Rumah Sakit

Cerita pilu datang dari Gresik. Seorang ibu hamil bergejala Covid-19 atas nama Mazrotul Afiro (31), meninggal dunia lantaran tak dapat penanganan. Rumah sakit saat itu dalam kondisi penuh pasien Covid-19.  Sebelumnya, janin 7 bulan dalam kandungannya juga telah meninggal dunia. Kepala Desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar mengatakan, Mazrotul dinyatakan positif Covid-19 usai diperiksa di puskesmas.

Dirinya kemudian dibawa ke RSUD Ibnu Sina  dan dirawat di ruang persalinan. Namun takdir berata lain, anak dalam kandungannya meninggal dunia. Keesokan harinya, Mazrotul juga dinyatakan meninggal dunia dalam keadaan janin bayi masih ada dalam rahimnya.

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Kades di Sragen Pasang Baliho 'Enak Zaman PKI'

Ada-ada saja apa yang dilakukan seorang kepala Desa Jenar, Sragen, bernama Samto. Dirinya nekat memasang baliho bertuliskan ‘Enak Zaman PKI’. Maksud dari baliho tersebut adalah makian terhadap pejabat terkait kebijakan PPKM Darurat.

Kapolsek Jenar AKP Suparjono membenarkan informasi itu. Di hadapan polisi, Samto mengaku hanya ingin melampiaskan emosi sesaat. Dan dirinya mengatakan ketidaksetujuannya dengan kebijakan itu lantaran dinilai menyusahkan masyarakat.

Suparjono juga mengatakan, Kades Samto telah meminta maaf terkait pemasangan baliho ‘Enak Zaman PKI’ dan tak akan mengulangi perbuatan itu lagi.

Â