Liputan6.com, Gorontalo - Hujan yang mengguyur wilayah Provinsi Gorontalo dua hari terakhir ini membuat sejumlah kecamatan di Kabupaten Pohuwato diterjang banjir.Â
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato, sejauh ini sudah ada sekitar dua Kecamatan yang terdampak. Di antaranya Kecamatan Dengilo dan Kecamatan Paguat.
Advertisement
Baca Juga
Di Kecamatan Dengilo, jumlah yang terdampak banjir sebanyak 220 kepala keluarga (kk) dengan 825 jiwa. Sedangkan, di Kecamatan Paguat lebih parah lagi, yang terdampak yakni 424 kk dengan 1.530 jiwa.
"Maka jika ditotalkan keseluruhan warga Pohuwato yang terdampak bencana banjir, sebanyak 644 KK 2.355 jiwa," kata Kepala BPBD Pohuwato, Iswan Gau kepada Liputan6.com, Jumat, 16 Juli 2021.  Â
Akibatnya sejumlah warga terpaksa harus mengungsi dan memindahkan barang berharga mereka tempat yang lebih aman. Sebagian warga memilih untuk bertahan di rumah sembari menunggu air surut.
BPBD menyebut, banjir yang menerjang dua Kecamatan ini adalah yang terparah selama dua tahun terakhir. Hal terjadi akibat aliran sungai yang tidak mampu lagi menahan luapan debit air.
"Air meluap dan masuk ke pemukiman warga,"ujar Iswan. "Debit airnya begitu banyak, sementara sungai sudah mendangkal sehingga meluap," dia menambahkan.
Ia mengaku, ketinggian air yang masuk ke pemukiman warga diperkirakan mencapai satu meter. Sementara, di Desa Huta Moputi dan Desa Karya Baru yang paling parah kondisinya.
"Tahun lalu tidak begini. Ini banjir paling parah. Bahkan, ada beberapa rumah juga roboh dan kami lakukan evakuasi," katanya.
"Mudah-mudahan hujan akan mereda, sehingga air akan segera surut agar warga bisa kembali membersihkan rumah mereka," ia menandaskan.