Sukses

Banyumas Berduka, Relawan Tim Pemakaman BPBD Gugur Terpapar Covid-19

Merunut mundur beberapa hari yang lalu, almarhum yang akrab disapa Ajun masih bertugas mendampingi Kepala BPBD Banyumas, Titi Puji Astuti

Liputan6.com, Banyumas - Seorang anggota tim relawan pemakam jenazah pasien Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas gugur, Sabtu (17/7/2021). Ari Juniyanto gugur usai bergelut dengan Covid-19 di RSU Wijayakusuma Purwokerto. Ini merupakan kasus pertama kematian tim pemakam yang terpapar Covid-19 saat bertugas.

Merunut mundur beberapa hari yang lalu, almarhum yang akrab disapa Ajun masih bertugas mendampingi Kepala BPBD Banyumas, Titi Puji Astuti. Ia memantau pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada tanggal 7 Juli 2021.

Ia semobil dengan Kepala BPBD Banyumas. Ajun duduk di sebelah sopir. Beberapa hari kemudian, sopir terkonfirmasi positif. Ajun kemudian menjalani tes dan hasilnya sama, positif Covid-19.

Karena tidak ada gejala serius, Ajun hanya menjalani karantina di Tiara Hotel pada tanggal 12 Juli 2021. Namun kondisinya memburuk. Ia mulai merasakan sesak napas. Saturasi oksigennya pun menurun hingga harus mendapat bantuan oksigen.

Tangggal 14 Juli 2021, tim medis merujuknya ke RSU Wijayakusuma karena kondisinya tak kunjung membaik. Setelah menjalani perawatan sekitar empat hari, Ajun gugur.

Ia meninggalkan seorang istri yang tengah menunggu hari kelahiran. Ini pula yang diduga memengaruhi psikologis Ajun saat menjalani karantina Covid-19.

"Mental setiap orang kan berbeda ya, dan menghadapi penyakit ini mental harus kuat, mungkin itu membuat Ajun kepikiran terus sama istrinya," kata Titi, Kepala BPBD Banyumas yang dihubungi melalui panggilan suara, Minggu (18/7/2021).

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

Upacara Pelepasan Jenazah

Sebelum memakamkan jenazah Ajun, Pemkab Banyumas menggelar upacara pelepapsan sebagai penghormatan terakhir. Upacara pelepasan digelar di GOR Satria dengan protokol kesehatan.

"Dia sudah mengabdikan diri sebagai relawan kemanusiaan selama delapan tahun, bahkan dia merupakan tim pemakaman Covid-19 pertama saat pandemi masuk Banyumas," ujar Didi Rudwianto, Asisten Pemerintahan dan Kesra saat melepas jenazah di halaman GOR Satria Purwokerto, Sabtu (17/7/2021)

Tim Pemakaman Kewalahan

Tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 termasuk pekerja dengan risiko tinggi. Terlebih, jumlah jenazah belakangan melampaui kemampuan tim pemakam.

Dalam sehari, mereka pernah kebanjiran 62 jenazah yang harus dimakamkan. Dari jumlah itu, masih menyisakan 12 jenazah yang kemudian dimakamkan keesokan harinya. Padalah, keesokan harinyapun masih ada jenazah lagi yang harus dimakamkan.

Takjarang mereka harus memakamkan hingga tengah malam, bahkan sampai subuh. Ini terus berjalan setiap hari sejak kasus Covid-19 meningkat signifikan.

Jumlah jenazah yang dimakamkan menggunakan protokol khusus tidak hanya berlaku untuk pasien yang terkonfirmasi positif, namun juga mereka yang berstatus suspek. Karena itu, data jenazah yang dimakam berbeda dengan data kematian pasien positif Dinas Kesehatan.

"Belum lagi jenazah dari luar kota, pernah jumlahnya mencapai 8, dan yang suspek pernah sampai 10," kata Titi.

 

3 dari 3 halaman

4 Anggota Tim Pemakaman Terpapar Covid-19

Beban kerja yang tak terhitung ini membuat tim pemakam jenazah kewalahan. Terhitung ada empat orang yang terpapar Covid-19. Ajun menjadi satu di antara mereka yang tak bertahan.

Dari kasus ini, BPBD mengantisipasi kejadian serupa dengan menambah jumlah tim pemakam. Saat ini, BPBD memiliki tiga tim pemakam. BPBD juga dibantu tim pemakam dari Batalyon 405/SK Wangon sebanyak dua tim, Kodim 0701 Banyumas satu tim, Linmas dua tim, Satpol PP Banyumas dua tim, dan Muhammadiyah Disaster Management Center satu tim.

Sekarang tim bertambah dari Kecamatan Gumelar dan Sumpiuh masing-masing satu tim. Tim pemakaman Kecamatan Gumelar melayani jenazah diwilayah Lumbir, Wangon dan Pekuncen.

"Dari Gumelar sudah mulai memakamkan, ada tiga jenazah yang sudah dimakamkan," tuturnya.

Selain menambah jumlah tim pemakam, BPBD juga memberlakukan waktu istirahat. BPBD akan memberlakukan sehari bertugas dan sehari off untuk istirahat. Sebelumnya, tim pemakam tidak memiliki waktu istirahat.

"Vaksin sudah semua, kecuali yang tidak direkomendasi dokter, vitamin kami kasih, dan sekarang dengan adanya beberapa relawan kita usahakan ada waktu istirahat," ucapnya.