Sukses

KILAS NUSANTARA: Viral Aksi Coret-Coret Mobil Pribadi Tolak PPKM Darurat

Berikut berita-berita dari berbagai daerah yang dirangkum Liputan6.com dalam Kilas Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Video yang menayangkan mobil jenis Toyota Fortuner dicoret-coret bernada penokalan PPKM Darurat viral di media sosial. Diketahui peristiwa itu terjadi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Video berdurasi 31 detik itu tersebar luas di masyarakat dan mengundang banyak komentar. Dalam video tersebut, terdengar suara seorang pria yang diduga pemilik mobil mengatakan, “Kami korban PPKM, Indonesia harus makan, karena kami rakyat kecil.”

Usut punya usur, mobil tersebut milik seorang bernama Muhammad Ali, pengusaha kuliner di Kuningan. Kepada wartawan, dirinya mengatakan, coretan di mobilnya itu sebagai bentuk curahan hati warga yang terdampak PPKM Darurat. Dirinya mengaku, akibat kebijakan PPKM Darurat, sebanyak 120 karyawannya terpaksa dirumahkan dan usahanya tutup. Ali berharap aksinya dapat mencuri perhatian para pembuat kebijakan.

 

 

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Viral Video Anggota Satpol PP Pesta Miras

Video yang memperlihatkan anggota Satpol PP pesta miras viral di media sosial. Video tersebut diduga direkam di Ende, Nusa Tenggara Timur. Video tersebut mendapat berbagi respons dari warganet, kebanyakan mereka mengecamkan, karena Satpol PP seharusnya memberikan contoh yang baik di tengah masyarakat.

Plt Kepala Satpol PP Ende Eman Taji membenarkan peristiwa dalam video viral tersebut. Dirinya juga tidak menampik, orang yang ada dalam video tersebut adalah anggotanya. Eman mengatakan, yang bersangkutan tengah menggelar pesta lantaran ada  seniornya yang sedang ulang tahun. Dirinya memastikan, anggotanya yang terlibat dalam pesta miras itu mendapatkan sanksi. Eman meminta maaf kepada masyarakat Ende karena telah berbuat tidak pantas di tengah masyarakat.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Viral Video Anggota DPRD NTB Menolak Diputarbalik

Video seorang anggota DPRD NTB Najamuddin Moestafa tak terima saat petugas di pos penyekatan memintanya putar balik, viral di media sosial. Dirinya diminta putar balik petugas kepolisian lantaran tak punya kartu vaksinasi Covid-19. Tak terima dengan perlakuan itu, sang oejabat malah meminta polisi membubarkan diri. Cekcok pun terjadi antara dirinya dan polisi, hingga direkam dan viral di media sosial.

Saat cekcok itu, Najamuddin bilang dirinya tidak menerima vaksin karena ada gula darah. Dia juga berargumen jumlah vaksin yang ada di NTB masih terbatas dan memang belum semua warga mendapatkan vaksin. Usai berdebat panjang, akhirnya polisi memberikan jalan kepada anggota DPRD itu bersama sopirnya, dengan syarat melakukan tes usap terlebih dahulu mengantisipasi penyebaran Covid-19.