Liputan6.com, Sikka - Perayaan Iduladha di Sikka, NTT, penuh suka cita. Tak hanya bagi muslim, daging kurban juga dibagikan kepada saudara-saudara yang beragama lain. Pemandangan penuh kekraban dan toleransi itu terjadi di Masjid Al Hidayah Sikka, Kampung Buton, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT.
Bahkan warga Katolik juga ikut membantu bahu-membahu memotong hewan kurban untuk di bagikan. Di tengah pandemi dan situasi yang tidak menentu ini, mendapat potongan hewan kurban jadi berkah tersendiri.
Advertisement
Baca Juga
"Ini kebiasaan kami tiap tahun, bukan hanya yang muslim namun juga nonmuslim juga diberikan jatah daging hewan kurban," ujar Ketua Takmir Masjid Al Hidayah, Ishak Abdullah, kepada Liputan6.com, Selasa (20/7/2021).
Iduladha tahun ini, Masjid Al Hidayah memotong 4 sapi dan 7 kambing. Hewan kurban itu merupakan pemberian dari umat muslim di wilayah Masjid Al Hidayah Kampung Buton.
Ishak berharap, pandemi Covid-19 bisa menjadi momen bagi semua umat untuk saling jaga dan saling bantu. Apalagi perekonomian warga tengah morat-marit dihantam badai pandemi.
Dirinya uga mengatakan, secara umum, pelaksanaan Iduladha di kampungnya berjalan lancar, meski salat Id di masjid hanya dilaksanakan pengurus masjid dengan protokol kesehatan. Sementara warga diminya salat Id di rumah saja bersama keluarga terdekat. Hal ini terpaksa dilakukan menuruti imbauan Pemkab Sikka dan MUI soal aturan Hari Raya Idul Adha di tengah pandemi.
"Penerima daging kurban tak perlu datang ke masjid, tetapi diantarkan ke rumah masing-masing, pakai kupon," katanya.
Â
Â
Simak Juga Video Pilihan Berikut:
Patuh Protokol Kesehatan
Sementara Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Sikka, Lukman kepada Liputan6.com, Selasa (20/7/2021) mengatakan, pelaksanaan salat Iduladha di Kabupaten Sikka dilaksanakan di rumah masing-masing. Kecuali pengurus dan takmir masjid diperbolehkan melaksanakan salat Iduladha di masjid dengan jumlah maksimal 30 orang.
"Terkait hewan kurban secara keseluruhan, untuk sementara ada 83 ekor sapi dan 20 ekor kambing. Ini sebarannya di 9 masjid, hewan kurban ini merupakan sumbangan dari semua umat," ujarnya.
Untuk pemotongan hewan kurban, kata Lukman, tetap mengacu pada protokol kesehatan Covid-19.
"Artinya panitia saja yang boleh hadir dalam pemotongan hewan ini, sementara penerima atau jamaah itu menunggu di rumah, jadi akan diantar langsung oleh panitia jadi penyalurannya itu dilakukan secara door to door," ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, jumlah hewan kurban tahun ini menurun jauh dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu ada 124 sapi dan 67 kambing.
"Mungkin ini pengaruh dampak pandemi karena sangat berpengaruh ke ekonomi," katanya.
Lukman juga mengimbau umat muslim di seluruh wilayah Kabupaten Sikka untuk bersama berjuang memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan cara tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dirinya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga pada tahun-tahun mendatang bisa melaksanakan salat Id dengan normal kembali.
Â
Advertisement