Â
Liputan6.com, Tarakan - Varian Delta B.1.617.2 telah menyebar di Kaltara. Penyebarannya membuat kasus Covid-19 di provinsi termuda yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu mengalami peningkatan.Â
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltara, Agust Suwandy mengatakan, Covid-19 varian Delta ini mulai terdeteksi di Kaltara setelah satgas mengambil 32 spesimen, yang tersebar di 5 kabupaten dan kota di Kaltara.
Advertisement
Baca Juga
Spesimen itu selanjutnya dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta, pada 24 Juli 2021 lalu. Dari 32 spesimen tersebut, 12 di antaranya sudah dilakukan pemeriksaan dan sisanya 20 spesimen masih dalam tahap pemeriksaan.
"Jadi, hasil pemeriksaan dari 12 spesimen sudah kami terima, hasilnya 8 dari 12 spesimen yang ada dinyatakan Covid-19 varian Delta," kata Agust, Selasa (20/7/2021).
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Varian Delta Sudah Menyebar
Agust memastikan, kasus penyebaran Covid-19 varian Delta ini telah menyebar di seluruh kabupaten kota yang ada di Kaltara. Rinciannya, dari 8 kasus tersebut paling banyak terdapat di Kabupaten Tana Tidung dengan 3 kasus, disusul Kota Tarakan sebanyak 2 kasus.
"Untuk di kabupaten lain juga ada, seperti di Bulungan, Nunukan dan Malinau terdapat varian Delta masing-masing 1 kasus," ungkapnya.
Agust menegaskan, berdasarkan pendapat para ahli penularan Covid-19 varian Delta ini lebih kuat dan cepat dari virus sebelumnya, karena tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran pada kontak erat. Oleh karena itu, masyarakat Kaltara diminta untuk tidak panik dengan kondisi yang ada sekarang ini.
"Namun, kami minta masyarakat Kaltara untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, menerapkan protokol keseshatan (prokes), serta menggunakan masker 2 lapis guna mengurangi kemungkinan transmisi virus dari orang lain," tegas Agust.
Advertisement
Ribuan Pasien Covid-19 di Kaltara
Disinggung jumlah kasus konfirmasi positif di Kaltara, Agust menuturkan, hingga per 19 Juli 2021 tercatat sebanyak 16.424 orang, dengan kasus meninggal sebanyak 253 orang. Kasus aktif yang menjalani perawatan baik di rumah sakit, karantina khusus maupun isolasi mandiri saat ini sebanyak 2.588 orang.
"Sepanjang Juli 2021 ini telah terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3.269 orang, 48 di antaranya kematian," tuturnya.