Sukses

Kompleks Pemakaman Gunung Jati Cirebon Tutup Sementara, Tradisi 'Kliwonan' Ditiadakan

Penutupan kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati masih berlangsung dan belum diketahui kapan pemerintah membuka kembali aktivitas ziarah di situs ini.

Liputan6.com, Cirebon - Pemkab Cirebon menutup sementara aktivitas ziarah di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati selama penerapan PPKM level 3.

Penutupan dilakukan petugas gabungan dikawal langsung oleh Polres Cirebon Kota. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP, Dadang Priyono menjelaskan, penutupan sementara Makam Sunan Gunung Jati mengantisipasi terjadinya kerumunan menekan tingkat penyebaran Covid-19.

"Untuk antisipasi adanya kerumunan jadi kami mohon maaf aktivitas ditutup sementara," ujar dia, Kamis (22/7/2021).

Dia menjelaskan, penutupan tersebut berdasarkan Instruksi Kemendagri (Inmen) nomor 22 dan 23 tahun 2021. Dalam Inmen disebutkan pelaksanaan kegiatan seni, budaya, dan sosial kemasyarakatan yang dapat menimbulkan keramaian ditutup sementara.

Batas waktu penutupan Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati Cirebon dilakukan sampai dengan wilayah dikatakan aman.

"Kita tidak mau ketika nanti ada agenda kliwonan yang bisa menyebabkan klaster baru, untuk antisipasi itu sesuai Instruksi Kemendagri kita tutup sementara," jelas Dadang.

Dadang meminta kepada masyarakat untuk dapat memahami kondisi saat ini. Status penerapan PPKM level 3 Kabupaten Cirebon, artinya masih berada di zona yang belum diperbolehkan secara bebas membuka fasilitas umum karena tingkat kasus Covid-19 belum mereda.

Dia memastikan, penutupan sementara Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati Cirebon tersebut demi keamanan dan kenyamanan bersama dalam upaya menekan sebaran Covid-19.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 2 halaman

Tradisi

"Setelah penutupan kami bersama stakeholder dan Polres Cirebon Kota memberi bantuan paket sembako kepada warga sekitar kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati," ujar dia.

Kepala Desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Nuril Anwar mengatakan, penutupan sementara kompleks pemakaman, salah satunya mengantisipasi kerumunan masyarakat dalam tradisi kliwonan.

Tradisi kliwonan digelar satu bulan sekali setiap pada malam Jumat Kliwon. Tim Satgas Covid 19 Kecamatan Gunung Jati memasang sepanduk larangan untuk masyarakat melaksanakan kegiatan Kliwonan.

Nuril mengaku mendapat tembusan dari tim Gugus Tugas Covid 19 Kecamatan perihal penutupan tersebut.

"Kita semua tahu kalau acara Kliwonan pasti banyak masyarakat yang datang untuk berziarah," ujar dia.

Dia mengaku, selama masa PPKM Darurat kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, sudah tidak di buka untuk umum demi menghindari adanya kerumunan.

"Sekarang sih sepi, biasanya kan kalau hari-hari biasa banyak yang datang untuk ziarah, tapi selama PPKM tidak ada yang datang, apa lagi dari luar kota," katanya.