Liputan6.com, Padang - Habisnya stok oksigen di sejumlah rumah sakit di Kota Padang, Sumatera Barat disebabkan sulitnya mendapatkan liquid sebagai bahan baku utama produksi oksigen.
Asiana Gasindo, adalah salah satu pabrik oksigen di Kota Padang yang menyuplai pasokan oksigen ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 seperti RS Universitas Andalas, RS Hermina Padang, RS Ahmad Muchtar Bukittinggi dan sejumlah RSUD di Sumbar.
Marketing Asiana Gasindo, Muhammad William mengatakan saat ini kendala yang dihadapinya adalah sulitnya mendapat pasokan liquid.
Advertisement
Baca Juga
"Produksi oksigen di pabrik kami terhenti hari ini karena stok liquid habis," dia mengatakan kepada Liputan6.com, Kamis (22/7/2021).
Namun, lanjutnya, hari ini juga pasokan liquid baru bisa didapatkan dari Riau dan masih dalam perjalanan menuju Padang.
Perjalanan dari Riau, kata William, bahkan mendapat pengawalan dari Polda Sumbar agar lebih cepat sampai di Padang dan bisa langsung produksi.
"Diperkirakan sampai malam ini, itu ada sekitar 10 ton liquid," ujarnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Produksi untuk Satu Hari
William menyebut 10 ton bahan baku liquid ini nantinya akan menghasilkan sekitar 1.000 tabung oksigen yang sudah dipesan rumah sakit.
Bahkan, sebelum liquid habis, pihaknya sempat memproduksi 1.600 tabung oksigen dan itu merupakan pesanan dari rumah sakit dalam satu hari.
"Kami siap produksi sampai pagi, karena ini untuk kebutuhan rumah sakit," jelasnya.
William menyebut, untuk hari ini saja pihak rumah sakit tiap sebentar menelepon dirinya menanyakan soal oksigen. Namun, dirinya tak bisa berbuat banyak selagi liquid masih belum sampai di Padang.
"RS Hermina mungkin sudah 10 kali menghubungi saya, memang kami kewalahan juga tapi siap kalau liquid tersedia," ucapnya.
Oleh sebab itu, ia meminta Pemerintah Sumbar agar terus berupaya agar pasokan liquid bisa didapatkan baik itu dari Jakarta, Riau maupun daerah lain.
Advertisement
Upaya Pemprov Sumbar
Sementara Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan habisnya stok oksigen ini diakibatkan sulitnya mendapatkan bahan baku liquid untuk memproduksi oksigen.
"Stok liquid dari Jakarta dibatasi atau dipotong 50 persen untuk Sumatera karena di sana juga sedang kesulitan pasokan oksigen," kata Audy.
Pemerintah provinsi saat ini, sedang berkoordinasi dengan perusahaan kertas yang ada di Riau melalui CSR-nya untuk membantu pasokan liquid atau oksigen untuk Sumbar.
Wagub menyebut, Kota Padang memiliki sekitar enam pabrik oksigen, tetapi pabrik-pabrik ini tak bisa beroperasi jika ada kendala bahan baku utama yakni liquid.
"Kita upayakan dari Riau, dari Jakarta juga meski ada pemotongan," ujarnya.
Â