Liputan6.com, Pati - Penyedia bus dan stakeholder pariwisata di Kabupaten Pati menggelar konvoi sambil mengibarkan bendera putih, Kamis (22/7/2021). Mereka bergerak dari samping taman kota, menuju ke Jalan Kolonel Sunandar, hingga mengelilingi Alun-alun Pati dan parkir di depan kantor Bupati Pati.
Mereka menilai, kebijakan PPKM sangat menyengsarakan, karena membuat lini bisnis di berbagai sektor pariwisata tidak berjalan.Â
Koordinator Lapangan aksi, Kasiadi mengatakan, pihaknya mengibarkan bendera putih sebagai pertanda bahwa pelaku wisata sudah menyerah dengan keadaan dan kebijakan pemerintah yang menutup destinasi wisata.
Advertisement
"Kita tidak sanggup lagi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini. Terutama PPKM dan perpanjangannya," kata Kasiadi.
Dirinya hanya berharap aksi yang digelar Asita Pati Raya, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Pati, dan Pappari ini dapat menyentuh nurani pemerintah, sehingga kebijakan yang diambil tidak memberatkan masyarakat, terutama pelaku pariwisata.Â
"Berikan kami harapan hidup. Karena selama ini kita benar-benar mati," kata Kasiadi.
Â
Massa yang Lebih Banyak
Pihaknya juga menyadari, membuka tempat wisata di tengah pandemi risikonya sangat besar. Namun bukan berarti tidak ada cara. "Saya kira semua bisa diatur," katanya. Dirinya mengancam, jika pada 26 Juli 2021 tidak ada pelonggaran seperti yang dijanjikan, maka pihaknya akan membawa massa yang lebih banyak lagi.
"Levelnya kami naikkan. Ini aksi damai, kalau ndak ada kelonggaran nanti kami naikkan levelnya, kayak PPKM," katanya.
Â
Advertisement