Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 70 persen atau 41.853 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Bandung disebut telah mendapatkan bantuan sosial (bansos). Bantuan tersebut disalurkan kepada warga yang terdampak saat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan dari distribusi bansos tersebut, total bantuan yang telah disalurkan sebesar Rp20,926 miliar. Dengan demikian, penyaluran bansos bagi warga Kota Bandung hampir rampung terlaksana dengan target sasaran sekitar 60.000 KPM.
"Kalau dengan hari ini mungkin ada tambahan karena sedang berproses. Seiring bertambahnya jumlah sasaran yang menerima," kata Ema di Bandung, Jumat (23/7/2021).
Advertisement
Baca Juga
Ema menjelaskan, bansos tersebut menggunakan APBD Kota Bandung Tahun Anggaran 2021. Total dana yang dialokasikan untuk bansos sebesar Rp30 miliar.
Ema bersyukur hingga saat ini penyaluran bantuan tidak mengalami kendala berarti. Sehingga bantuan uang tunai sebesar Rp500 ribu ini bisa segera sampai kepada masyarakat.
"Saat ini tidak mendengar apapun, yang ada adalah respons masyarakat sangat baik. Karena memang mereka sangat membutuhkan kemudian proses pencairan tidak ada masalah, mekanismenya juga lancar," ujarnya.
Â
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Suparno Bersyukur
Meski begitu, Ema tetap mengimbau kepada para petugas di kewilayahan untuk lebih cekatan memverifikasi dan validasi apabila ada data atau persyaratan yang harus diperbaiki. Sekaligus memastikan bantuan sesuai target bisa tepat sasaran.
"Intinya secara mayoritas dari apa yang ditargetkan sudah tercapai. Karena itu berdasarkan pertama kuota, kemudian disebarkan kepada masyarakat diajukan oleh RT dan RW kemudian diverifikasi dan validasi oleh petugas termasuk oleh kelurahan dan kecamatan. Lalu diajukan kepada dinas dan ditetapkan dengan SK Wali Kota," ungkapnya.
Suparno, warga Kelurahan Pasirluyu, Kecamatan Regol, mengaku senang mendapatkan bansos. Profesinya sebagai montir kini terhenti lantaran bengkel tempatnya bekerja terpaksa harus tutup.
"Baru sekarang menerima bantuan. Awalnya saya montir bengkel motor. Pas Covid-19 kemarin (PPKM Darurat) 3 juli langsung tutup," kata dia.
Suparno sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan sebesar Rp500 ribu. Setidaknya untuk kebutuhan rumah tangganya kini sudah terbantu. "Paling tidak buat rumah tangga, buat dapur. Alhamdulillah ada rezeki ini bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Advertisement