Liputan6.com, Garut - Cara kreatif dilakukan oleh TNI-Polri di Garut, Jawa Barat, untuk meringankan beban warga, saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 di masyarakat.
Salah satunya dengan kegiatan cukur bersama secara gratis bagi warga, berhadiah bantuan sosial (bansos) beras seperti yang dilakukan Polres Garut. Sebuah pendekatan humanis dua institusi negara dalam memberikan perhatian sekaligus mengamankan warga saat pendemi.
Wakil Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kapolres Garut AKBP Wirdharto Hadicaksono mengatakan, kegiatan parade tukang cukur dengan melakukan cukur gratis plus hadiah beras, merupakan ikhtiar TNI-Polri di Garut untuk meringankan beban warga.
Advertisement
Baca Juga
Selain mengoptimalkan para tukang cukur Garut yang terdampak pemberlakuan lanjutan PPKM level 4, juga mengajak masyarakat agar selalu memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
“Pokoknya malam ini tambah ganteng tambah bansos,” ujar Wirdhanto sambil bercanda di GOR Ciateul, Jumat (23/7/2021) malam.
Menurutnya, pelaksanaan PPKM Darutat selama dua pekan lebih cukup memukul usaha mereka. Omzet tukang cukur Garut yang terkenal handal itu merosot hingga 80 persen lebih.
“Jadi sekaligus patroli, sekaligus kami mengajak mereka menutup kegiatan yang sudah melampaui jam operasional, setelah itu kami ajak ke sarana olah raga ini untuk bisa melaksanakan cukur gratis ditambah juga kami bagikan beras,” kata dia.
Dalam praktiknya, kegiatan cukur rambut berhadiah bansos beras ini berlangsung selama tiga hari ke depan, dengan melibatkan 10 tukang cukur setiap hari mulai pukul 20.00 WIB setiap hari.
“Setiap hari kami akan alokasikan sekitar 100 paket bansos, setelah dicukur secara gratis akan kami berikan bansos,” kata dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Harapan Tukang Cukur
Ketua Korwil Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG) Garut Eldi mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut pemilik Eldi Barbershop Jayaraga itu, kegiatan parade pangkas rambut plus beras gratis, cukup membantu. “Selama dua pekan PPKM tidak ada penghasikan,” kata dia.
Dalam dua pekan lebih pelaksanaan PPKM Darurat berlangsung, rata-rata omzet para tukang cukur Garut, turun drastis hingga 70 persen lebih. “Biasanya bisa (memangkas rambut) 15 kepala sehari, sekarang paling 2-3 kepala,” kata dia.
Dengan adanya kegiatan parade tukang cukur tersebut, mampu memberikan pendapatan tambahan bagi para anggota komunitas yang tengah terpuruk.
“Harapannya saya tidak muluk-muluk jangan ada penyekatan jalan, kalau ada penyekatan jalan, komunitas cukur Garut tolong dikasih kompensasi,” pinta dia.
Menurutnya, selama dua pekan lebih pelaksanaan PPKM Darurat berlangsung, biaya operasional membebani para pelaku usaha.
“Kita kebanyakan ngontrak, biaya kontrakan kan terus berjalan, kasian mereka ada yang anaknya dua, tiga, saya mewakili anak-anak cukur Garut,” kata dia.
Selain warga, Kapolres serta Dandim 0611 Garut Letkol Deni Iskandar, ikut langsung menjadi peserta potong rambut. Dengan potongan tipis di kedua sisi kepalanya, tampak kedua perwira menengah itu terlihat lebih muda dan segar setelah melakukan pemotongan rambut.
Advertisement