Liputan6.com, Mamasa Selama bulan Juli 2021 angka pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat terus melonjak. Dari 1 hingga 27 Juli 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Sulawesi Barat mencatat, terjadi 532 penambahan kasus Covid-19 di Mamasa.
Total kasus Covid-19 di Mamasa sejak awal pendemi hingga saat ini tercatat sebanyak 801 kasus, yang berarti terjadi peningkatan 250 persen selama bulan Juli 2021 saja. Tentunya, hal ini menjadi perhatian serius Pemkab Mamasa dalam penanganan Covid-19.
Menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang tak terkendali, Bupati Mamasa, Ramlan Badawi mengelar rapat terbatas dengan setiap tingkatan pemerintah dan instansi terkait. Ia ingin semua pihak berkerja sama dalam penanganan Covid-19 ini.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini, jumlah masyarakat yang positif Covid-19 mengalami lonjakan. Bahkan, kita terbanyak di Sulbar. Seluruh jenjang pemerintahah harus bekerja bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19 ini," kata Ramlan saat rapat terbatas di Tabulahan, Mamasa, Selasa (27/07/2021).
Bahkan, Ramlan tidak segan untuk meminta bantuan tokoh agama, tokoh adat, dan semua pihak agar ikut dalam penanganan Covid-19. Saat ini, Mamasa masuk dalam zona merah Covid-19, karena itu Pemberlakukan Pembatasan Pergerakan Masyarakat (PPKM) level 3 akan mereka terapkan.
"Mari kita bersatu padu dalam menjaga daerah kita agar orang yang sudah positif bisa cepat sembuh dan tidak bertambah atau menyebar ke orang lain. Caranya hanya satu. Kita patuhi protokol kesehatan," ujar Ramlah.
Ramlan juga mengungkapkan dua penyebab tingginya penularan Covid-19 di Mamasa. Pertama, Covid-19 ditularkan oleh orang luar yang berkunjung ke Mamasa. Kedua, Covid-19 ditularkan oleh warga Mamasa yang bepergian keluar daerah kemudian membawa masuk virus.
"Mari kita usahakan jangan keluar daerah kalau tidak penting. Lebih baik kita di rumah saja agar terhindar dari virus Corona ini," tegas Ramlan.
Ramlan juga berpesan kepada masyarakat agar lebih disiplin menjalankan prokes. Ia juga mengingatkan warga yang tidak taat prokes karena tidak percaya akan Covid-19, bahwa virus ini benar adanya, bahkan dapat menyebabkan kematian jika paparan virus sudah menggerogoti tubuh.
"Mari kita jaga diri dengan prokes. Jika Anda sehat yang untung anda sendiri, karena itu tolong patuhi prokes," tutup Ramlan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.