Sukses

Rumah Sakit Nyaris Kolaps, Satgas Covid-19 di Riau 'Nyalakan' Tanda Bahaya

Lonjakan Covid-19 Riau, khususnya di Pekanbaru, membuat 22 rumah sakit rujukan pasien terinfeksi virus corona penuh karena rata-rata keterisian ruangan ICU sudah 90 persen lebih.

Liputan6.com, Pekanbaru - Lonjakan Covid-19 Riau, khususnya di Pekanbaru, membuat 22 rumah sakit rujukan pasien terinfeksi virus corona penuh. Rata-rata keterisian ruangan ICU sudah 90 persen lebih.

Jika tak ada peningkatan penyembuhan dalam beberapa hari terakhir, pihak rumah sakit tidak punya ruangan lagi bagi pasien Covid-19 di Riau. Pemerintah setempat sudah menyalakan lampu merah sebagai tanda bahaya.

Menurut juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan. Semua lapisan masyarakat diminta tidak main-main lagi soal menjaga diri terutama menerapkan protokol kesehatan.

"Ini sebagai gambaran, menjadi dasar untuk khawatir, jangan main-main lagi menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker dan menghindari kerumunan," kata Yovi, Selasa siang, 27 Juli 2021.

Yovi menjelaskan, saat ini Kota Pekanbaru tengah menerapkan PPKM level 4 hingga 2 Agustus 2021. Yang menjadi dasar adalah lonjakan Covid-19 Riau seperti kasus harian dan kematian dalam beberapa hari terakhir.

"Hampir setiap jam orang meninggal karena terinfeksi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir," kata Yovi.

Di Pekanbaru, 22 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 memiliki ruangan ICU berbeda. Rata-rata punya 8 hingga 10 ruangan ICU.

Selanjutnya, di rumah sakit besar seperti RSUD Arifin Ahmad punya 15, Awal Bros Group punya 20, dan Eka Hospital punya 14 ruangan ICU.

"Kondisinya saat ini sudah 90 persen terisi," ucap Yovi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kondisi Rawat Inap

Kondisi serupa juga terjadi pada ruangan rawat inap atau isolasi untuk pasien Covid-19. Saat ini, keterisiannya sudah 70 persen lebih dan diprediksi terus bertambah jika lonjakan kasus harian terjadi.

Yovi mencontohkan, 20 dari 100 warga terkonfirmasi Covid-19 selalu dirawat. Dari 20 itu, 3 hingga 4 orang biasanya masuk ke ruangan ICU karena mengalami gejala berat.

Sementara, di Pekanbaru saat ini, rata-rata per hari ada 500 lebih warga terkonfirmasi Covid-19. Sebanyak 20 persen di antaranya diisolasi di rumah sakit dan masuk ruangan ICU.

"Kalau jumlah yang masuk dengan yang keluar tidak imbang, bisa dibayangkan kondisi rumah sakit saat ini di Pekanbaru," ucap Yovi.

Yovi menerangkan, cara ampuh menahan lonjakan Covid-19 adalah menahan diri, yaitu menahan untuk tidak keluar rumah jika tidak penting, menahan diri untuk tidak datang, ataupun membuat kerumunan.

Termasuk menahan diri tidak menerima tamu ke rumah. Bisa saja orang datang sepertinya sehat tapi kemudian membawa virus lalu menginfeksi diri dan menyebar ke keluarga.

"Kemudian pakailah masker, jaga kesehatan, Insya Allah terhindar, bisa menekan penyebaran," imbuh Yovi.