Liputan6.com, Banjarnegara - Tak bisa dipungkiri kini gadget sudah menjadi bagian hidup manusia. Anak anak dan dewasa tidak bisa lepas dari alat ini. Tapi, perlu waspada, gadget atau gawai bisa membuat balita telat bicara. Hal ini sangat perlu diwaspadai orang tua.
Dr Tegar Harputra Raya SpKFR, dokter spesialis rehab medik Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara menyatakan orang tua kini wajib waspada dan melakukan kontrol terhadap penggunaan gadget untuk anaknya.
Advertisement
Baca Juga
"Sekarang marak anak balita diberi gadget biar nurut, biar tenang, padahal ini cukup berbahaya, karena bisa mengganggu perjwmbangannya dan berdampak pada kesulitan berbicara. Perlu ada pengawasan dan kontrol yang tepat terhadap kejadian ini," kata Raya, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu malam (28/7/2021).
Dia menjelaskan, waktu yang lama menikmati gadget, juga tv inilah yang menjadi persoalan, sebaiknya waktu dibatasi. Jangan sampai lebih dari dua puluh menit untuk bergadget. Selain itu, gadget sudah merampas sebagian besar waktu belajar bagi balita ini.
Gangguan wicara karena gadget ini, karena anak mengalami berlebih stimulasi dari gadget, atau over of stimulasi, otak terlalu banyak menerima stimulasi, sehingga anak bingung mencerna stimulasi itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Stimulasi Bicara dengan Balita
"Waktu balita, paling tepat adalah pendampingan, banyak ngobrol, dongeng, cerita, interaksi, nah inilah yang hilang ketika anak main gadget. Makanya terjadi gangguan wicara, menjadi keterlambatan berbicara pada anak," ucap dokter muda ini.
Menurut dia, orang tua harus berperan membatasi, mengontrol dan memperbanyak interaksi. Solusi yang bisa membantu anak bisa berbicara normal adalah terapi wicara di klinik rehab medik.
"Kalau sudah terjadi gangguan terlambat bicara bisa diterapi wicara oleh petugas khusus. Hanya saja ini membutuhkan waktu yang biasanya tidak sebentar, bisa beberapa tahun. Adanya hal ini, sebaiknya dicegah, sebelum terjadi," jelasnya.
Dokter Raya menegaskan, sentuhan orang tua sangat penting, tidak perlu dihentikan total soal gadget, tapi didampingi diajak ngobrol dan berinteraksi aktif.
"Ada gadget, orang tua aktif ngobrol, nyanyi akan lebih baik. Cara praktis dan sibuk, anak dibiarkan bernain gadget, ini bahaya. Walau anak melihat gadget dampingi ajak ngobrol, jelaskan apa yang ada di gadget, selalu beri dampingan," ujarnya
Terapinya diantaranya bisa menggunakan alat peraga dan lainnya agar ada rangsangan agar anak berbicara. "Untuk anak pure stimulasi, dan waktunya lama, pakai alat peraga dan permainan, terapi ini wajib ada screening awal. Biasanya anak kurang konsentrasi, dan butuh terapi kesinambungan," tandasnya.
Advertisement