Sukses

Berisiko Tinggi, Pekerja Sektor Migas Gunungkidul Jalani Vaksinasi Covid-19

Aksi vaksinasi tersebut sebagai bentuk peningkatan imunitas para pekerja yang bekerja di sektor hilir migas. Sebab mereka adalah garda terdepan pelayanan energi kepada masyarakat. Di mana setiap hari selalu bersinggungan dengan ribuan masyarakat.

Liputan6.com, Gunungkidul - Sebanyak 500 pekerja sektor minyak dan gas (migas) di Gunungkidul bersama keluarganya menjalani vaksinasi Covid-19 di Balai Kalurahan Gading Kapanewon Playen. Mereka menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama dari seharusnya yang dilaksanakan.

Ketua DPC Himpunan Pengusaha Minyak Dan Gas (Hiswana Migas) DIY, Ariyanto Sukoco mengungkapkan aksi vaksinasi tersebut sebagai bentuk peningkatan imunitas para pekerja yang bekerja di sektor hilir migas.

Sebab mereka adalah garda terdepan pelayanan energi kepada masyarakat. Di mana setiap hari selalu bersinggungan dengan ribuan masyarakat.

"Risiko kita terpapar Covid-19 tersebut cukup besar dibanding dengan sektor lain. Kita selalu berjumpa dengan ribuan masyarakat yang berbeda setiap harinya,"ujar dia, Kamis (29/7/2021).

Vaksinasi kali ini diikuti oleh para pekerja migas. Di antaranya petugas SPBU, agen penyalur gas elpiji subsidi dan nonsubsidi ataupun pekerja di stasiun pengisian elpiji. Mereka dikedepankan untuk mengikuti vaksinasi karena risiko terpapar cukup besar dan memang sudah banyak yang positif Covid-19.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Masih Ada Kades Tak Percaya Adanya Covid-19

Aksi vaksinasi ini juga untuk membantu program pemerintah dalam mencapai herd immunity. Meski baru pertama dilaksanakan namun ke depan pihaknya akan berupaya menyelenggarakannya lagi di kabupaten lain.

Dengan begitu, seluruh pekerja sektor Migas dan keluarganya bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

"Itu juga untuk memberi rasa aman kepada masyarakat sebagai konsumen," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan pihaknya memang mengejar penyelesaian vaksinasi untuk warga Gunungkidul. Saat ini jumlah warga Gunungkidul yang telah mendapatkan vaksin baru sekitar 29 persen dari 590 ribu orang yang seharusnya divaksin.

Pihaknya membutuhkan pihak lain untuk melaksanakan vaksin minimal membantu menyediakan tempat dan jika bisa juga memobilisasi warga untuk vaksin. Karena salah satu kendala vaksinasi di Gunungkidul adalah mobilisasi warga datang ke tempat vaksin.

"Medan kita cukup berat dan jauh. Tidak semua warga memiliki kendaraan,"terangnya.

Hanya saja, belum semua tokoh masyarakat atau pimpinan yang mendukung langkah mereka. Karena masih ada lurah yang enggan divaksin dan tidak percaya dengan corona. Sehingga mereka seolah tidak mendukung program vaksinasi dari pemerintah.