Liputan6.com, Yogyakarta Pedagang jadah tempe Kaliurang, pelaku usaha penyewaan jip wisata Kaliurang, Asosiasi Perhotelan Kaliurang dan pedagang kuliner Sembada Boga mendapatkan paket sembako, vitamin, dan masker dari Gerakan Kemanusiaan Republik Indonesia (GKR Indonesia). Sembako yang disalurkan sebanyak 800 paket ini dihadiri keluarga Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi dan RM Gustilantika Marrel Suryokusumo.Â
Lurah Hargobinangun Kapanewon Pakem Sleman Yogyakarta Amin Sarjito mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Kraton Yogyakarta dengan paket sembako yang dibagikan. Menurutnya lebih dari 80 persen warganya yang tinggal di wilayah Kaliurang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan meminta pihak terkait memberikan solusi atas masalah perekonomian yang dialami warganya tersebut.
"Kami mohon, kepada pihak terkait, baik pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat segera memberikan solusi. Situasi Kaliurang sekarang sangat sepi. Warga kami benar-benar kolaps," katanya Kamis (29/7/2021).
Advertisement
Â
Baca Juga
Jadah Tempe Jajanan Khas Kaliurang
Rahasia Kelezatan Jadah Tempe Bacem Khas Kediri Buatan Indah Setianingsih
- Ini Sejarah Jadah Tempe Khas Yogja yang Jadi Camilan Raja
Amin menjelaskan selama pandemi 486 warga Kaliurang sudah terpapar virus covid-19 dan sebelas warga meninggal dunia, sembilan orang masih isolasi di shelter. Warga Kaliurang juga belum tersentuh program vaksinasi.
"Semoga warga dapat segera dilakukan vaksinasi," katanya.Â
Seorang penjual jadah tempe yang menerima bantuan Rismulyono mengaku memanfaatkan kesempatan bertemu dengan putri Sultan itu untuk meminta bantuan modal untuk memulai lagi usaha usai PPKM Darurat berakhir.
"Tabungan kami sudah habis untuk bertahan hidup selama pandemi dan PPKM, Gusti Ratu. Untuk itu tolonglah kami para perajin jadah tempe untuk mendapatkan modal guna memulai lagi usaha setelah PPKM," kata Rismulyono.
Riswanto mewakili para pengemudi jip wisata berharap PPKM segera diakhiri. Pasalnya, menurut Riswanto beberapa rekannya terpaksa banting setir menjadi tukang batu dan beberapa profesi lainnya demi menyambung hidup.
"Tolong kami ibu Ratu, biar bagaimanapun kami tidak ingin kehilangan penghasilan dari jip wisata," katanya.
GKR Mangkubumi mengaku memahami kesulitan warga dan turut menyatakan rasa keprihatinan terhadap kondisi yang dialami. Meski demikian warga diminta tetap bersemangat dan terus mengembangkan inovasi dan kreasi, khususnya untuk produk olahan makanan.Â
 "Saat pandemi seperti saat ini memang tidak bisa lagi mengharapkan orang datang, tetapi bagaimana produk barang kita sampai ke orang-orang. Perlu diupayakan model pemasaran yang tepat memanfatkan kemudahan tekonologi komunikasi.
Karena pandemi ini memaksa kita mengubah cara dan perilaku hidup, secara mendadak pula. Jadi kita yang harus pandai-pandai menyesuaikan," ujarnya.
Terkait bantuan permodalan GKR Mangkubumi akan menindaklanjuti dengan menggandeng para pihak terkait seperti dunia usaha, pemerintah daerah dan perbankkan untuk meluncurkan skema bantuan permodalan yang menopang bangkitnya kembali usaha masyarakat.
Penerima paket sembako terhimpun dalam sejumlah kelompok warga yakni pedagang jadah tempe sebanyak 74 orang, paguyuban pedagang kuliner Sembada Boga 208 orang, Asosiasi Perhotelan Kaliurang 275 orang dan pelaku Jeep wisata Kaliurang 225 orang. Pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi sektor pariwisata di Kaliurang.
Â