Sukses

Penelusuran Polda Sumsel Bongkar Kebenaran Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio

Polda Sumsel membantah berbagai isu yang menyeruak, terkait donasi Rp 2 triliun yang akan disumbangkan keluarga mendiang Akidi Tio.

Liputan6.com, Palembang - Simpang siur terkait informasi donasi Rp 2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio, belum menemukan titik terang.

Saat ini, kepolisian di Sumatera Selatan (Sumsel) masih menelusuri terkait kebenaran dana fantastis tersebut, yang rencananya akan disumbangkan untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.

Direktur Direktorat Kriminal dan Umum (Dirkrimum) Polda Sumsel Kombes Pol Hizar Siallagan mengatakan, mereka akan berusaha secepatnya untuk mengungkap teka-teki donasi fantastis tersebut.

“Kami mengerti sekali harapan masyarakat untuk kepastiannya, untuk bisa memberikan kejelasannya. Apakah dana yang disampaikan tanggal 26 Juli 2021 itu, ada atau tidak,” katanya, saat mengelar konferensi pers di depan gedung Dirkrimum Polda Sumsel, Senin (2/8/2021).

Dia meminta kepada masyarakat Sumsel dan awak media, untuk bersabar sampai tim Polda Sumsel mengungkap kebenarannya.

Menurutnya, tim Dirkrimum Polda Sumsel masih melakukan pendalaman. Dan akan ditelusuri hingga jelas, tentang motif, dana dan lainnya.

Namun Hizar enggan mengungkap, bagaimana kronologi penelusuran dana fantastis tersebut. Dia berjanji akan membeberkannya, jika semua tugasnya sudah selesai.

“Kita masih menggali dari keterangan (saksi). Untuk teknis dari pemeriksaaan dan hasilnya, akan kita sampaikan nanti,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriyadi kembali menegaskan, jika Heriyanti, anak mendiang Akidi Tio, tidak ditangkap seperti pemberitaan yang beredar.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Periksa Dokter Pribadi

Dia juga akan merangkul para tim ahli, untuk mencaritahu kebenaran informasi donasi fantastis tersebut.

“Pasti, tidak mungkin kerja sendirian,” ucapnya.

Supriyadi juga meluruskan, jika sampai saat ini tim Polda Sumsel masih melakukan pemeriksaan ke Heriyanti dan Prof Hardi Dermawan, yang merupakan dokter pribadi keluarga mendiang Akidi Tio.

“Prof Hardi juga sama, masih diperiksa. Karena beliau sebagai penghubung,” ujarnya.