Sukses

Inovasi Teknologi Amator Kreasi Penyuluh Banyuasin Tuai Apresiasi Mentan

Kementerian Pertanian mengapresiasi inovasi teknologi pertanian berupa Atabela Modifikasi Traktor (Amator) kreasi penyuluh pertanian Banyuasin.

Liputan6.com, Banyuasin - Kementerian Pertanian mengapresiasi inovasi teknologi pertanian berupa Atabela Modifikasi Traktor (Amator) kreasi penyuluh pertanian Banyuasin. Menurutnya, pertanian modern merupakan praktik pertanian yang menggunakan ilmu dan teknologi terkini.

"Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses sekaligus mengurangi input sumber daya alam seperti lahan, air, dan energi," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam bincang vitual, Kamis (5/8/2021).

Dia menyatakan, pertanian saat ini mengarah pada industri 4.0 yang ditandai dengan digitalisasi pertanian. Tanda lainnya adalah penggunaan mekanisasi alat-alat mesin pertanian.

"Maka, petani dan penyuluh harus ditingkatkan kapasitasnya agar beradaptasi dengan teknologi pertanian,” ujar Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian modern dicirikan dengan beberapa hal. Diantaranya adalah pemanfaatan varietas unggul, pemanfaatan alat mesin pertanian, pemanfaatan internet opting, big data, digitalisasi pertanian dan lain sebagainya.

Maka, para penyuluh dan petani harus terus ditingkatkan lagi kapasitasnya agar bisa mengimplementasikan ilmu-ilmu baru yang berkaitan dengan kemajuan pertanian Indonesia.

"Penyuluh adalah ujung tombak pertanian kita. Kalau kita mau kembali jaya, mau kembali swasembada beras, maka tidak ada kata lain petani dan penyuluh harus terus kita tingkatkan kapasitasnya,” tegas Dedi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Cara Kerja Amator

Penyuluh Pertanian BPP Air Salak Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Raharjo menjelaskan bahwa demplot Atabela (Alat Tanam benih Langsung) timbul ide untuk memadukan Atabela dengan Hand Traktor.

Setelah meminta izin dan diskusi dengan BPTP dan membuat gambar sederhana, Raharjo membawa Atabela ke Bengkel dan memodifikasi Atabela Tipe Bali Pemberian BPTP tersebut.

"Akhirnya terbentuklah Atabela yang penggunaannya tidak lagi ditarik manusia, tapi dengan tenaga Hand Traktor. Jadi tidak perlu ditarik atau didorong manual lagi dan Amator singkatan dari Atabela Modifikasi Traktor,” ungkap Raharjo.

Secara rinci Raharjo menjelaskan kelebihan dari Amator diantaranya hanya dengan menggunakan tenaga kerja sebanyak 2 orang untuk penanaman seluas 1 hektar dengan memakan waktu kurang lebih 2 jam (tergantung kondisi dan tipe Amator) dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 200.000,-.

Selain itu penggunaan benih hanya 30-50 kg/ha (tergantung sistem tanam) lebih hemat dari cara tradisional (tabur) yang mencapai 60-120 kg/ha. Pengoperasian Amator juga sangat praktis yaitu cukup ditarik dengan traktor, baik roda 2 maupun Roda 4.

Amator juga memudahkan pemeliharaan tanaman, terutama untuk pengendalian gulma yang dapat mengurangi dosis penggunaan herbisida (tidak terjadi overlap) dan dimugkinkan pengendalian dengan cara mekanis.