Liputan6.com, Garut - Nasib bibit jeruk Garut, Jawa Barat, diujung tanduk. Minimnya serapan petani terhadap bibit tanaman asli varietas Garut tersebut menjadi kendalanya.
Petani milenial sekaligus penangkar bibit jeruk Garut Reza Mulyana (25) mengatakan, dibanding bibit jeruk siem atau kepok dan trigas, pamor bibit jeruk Garut saat ini justru tengah merosot.
Rata-rata petani jeruk di Garut, lebih menggunakan bibit jeruk kepok ketimbang bibit asli Garut, sebagai salah satu nutfah kebanggaan negeri. "Masa produktivitas jeruk Garut terbilang lama jika dibanding siem dan trigas," ujarnya saat ditemui di kebunnya, Kamis (5/8/2021).
Advertisement
Baca Juga
Warga Kampung Sindangreret, Desa Karangpawitan, Kecamatan Karangpawitan, Garut ini mengatakan, salah satu kendala utama minimnya peminat bibit jeruk Garut, akibat lambannya masa produksi jeruk.
"Jeruk Garut pertama kali dipanen sejak tanam pada usia 5 tahun, sementara jeruk siem 2-3 tahun sudah bisa panen, bahkan trigas bisa dibawah 2 tahun ada yang sudah panen," papar dia.
Akibatnya, biaya pemeliharaan seperti pupuk dan obat-obatan menjadi membengkak, seiring lamanya menunggu masa produksi atau panen perdana buah jeruk Garut.
"Petani masih kesulitan apa budidaya terbaik yang bisa mempercepat masa panen jeruk Garut," kata dia.
Tak pelak, dari sebagian besar lokasi pembibitan atau mayoritas bibit tanaman jeruk, slot bibit jeruk Garut pasti menempati posisi paling buncit. "Saya sendiri di sini untuk bibit jeruk Garut stoknya sedikit, sementara siem dan trigas cukup melimpah," kata dia.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Meningkatkan Minat Petani
Demi meningkatkan minat petani menanam bibit jeruk varietas asli Garut, Reza berharap pemerintah mencari terobosan atau siasat baru mempercepat pola tanam tanaman jeruk.
"Kendalanya cuma satu, sampai saat ini belum ditemukan pola budidaya yang tepat untuk mempercepat masa panen bagi jeruk Garut," kata dia.
Seperti diketahui, buah jeruk Garut sejak lama dikenal kesegarannya, selain memiliki buah yang terbilang besar dengan rasa manis dibanding siem, bulir yang dihasilkan pun terbilang banyak. Bahkan Saking terkenalnya, hingga kini buah jeruk masih terpampang dalam logo Kabupaten Garut.
Perlahan pamor itu mulai luntur, musibah letusan Gunung Galunggung pada 1982 silam memupus cerita manis itu. Datangnya serangan penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) sejak musibah itu, menyebabkan kerontokan buah hingga berujung kematian tanaman.Â
Advertisement