Sukses

Bimsalabim, Pemuda Bandung Sulap Kendaraan Jadi Bertenaga Listrik

Dirintis sejak 2017, DMR Custom merupakan bengkel yang mengkhususkan diri sebagai pembuatan kendaraan listrik.

Liputan6.com, Bandung - Di bilangan Randusari Utara, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, terdapat sebuah garasi yang khusus melayani custom kendaraan listrik. Ya, di garasi inilah DMR Custom melayani perakitan kendaraan listrik yang beberapa tahun terakhir tunggangannya mulai dilirik masyarakat.

Dirintis sejak 2017, DMR Custom merupakan bengkel yang mengkhususkan diri sebagai pembuatan kendaraan listrik mulai dari sepeda listrik, motor listrik, skuter listrik, segway, hingga electric unicycle atau EUC.

Saat Liputan6.com mengunjungi garasi ini memang terlihat tak seperti bengkel. Namun, di sini justru banyak kendaraan listrik yang telah dibuat oleh pemilik DMR Custom bernama Rexy Julian Rahmat (36).

Pemilik DMR Custom Rixy Julian Rahmat (36) mengatakan, garasinya sanggup melayani berbagai custom kendaraan listrik. Komponen dan aksesori pun bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen.

"Semua jenis kendaraan pada umumnya bisa dialihkan menggunakan listrik. Sampai sejauh ini, saya sudah pernah bikin skuter, sepeda listrik, motor listrik, EUC, segway dan bahkan yang lagi dikembangkan saat ini bikin mobil listrik," ujar Rexy, Jumat (6/8/2021).

Rixy yang berasal dari Garut ini bisa membuat custom kendaraan listrik dengan kecepatan sesuai pesanan pembeli. Sepeda listrik biasanya dibuat dengan kecepatan mulai dari 30-90 km per jam.

Atau EUC, yang memiliki kecepatan maksimal 15 km/jam. Sementara segway bisa memiliki kecepatan 20-40 km/jam.

Soal harga, Rixy mengatakan secara umum konsumen bisa mendapatkan custom kendaraan listrik dengan harga yang bervariasi. EUC mulai dari harga Rp8 juta, sepeda listrik Rp11 juta, segway Rp40 juta, dan skuter Rp2 juta.

"Untuk kendaraan listrik bervariasi tergantung besar kecil dinamo dan baterai," kata dia.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Berawal dari Bikin Skuter

Rixy mengaku ide awal membuat kendaraan listrik berangkat dari keinginan putra pertamanya mempunyai skuter. Dia pun memilih untuk membuat sendiri skuter berbasis elektrik.

"Awalnya bikin skuter buat anak yang pertama. Lalu yang satu lagi minta. Jadinya total bikin empat unit karena anak-anak tetangga pada mau juga. Jadinya saya sewakan saja sekalian," katanya.

Sejak saat itu, Rexy yang semula memiliki usaha custom motor akhirnya memutuskan untuk melayani custom kendaraan listrik.

"Kebanyakan yang dibikin memang skuter dan sepeda listrik. Lama-lama berkembang, bikin motor listrik, segway, EUC, dan lain-lain," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Pesanan Meningkat

Sejak 2017 menggeluti usaha ini, Rixy mengaku pesanan custom kendaraan listrik terus meningkat. Dia bersama seorang rekannya bisa mengerjakan sebanyak tiga kendaraan dalam satu bulan.

"Untuk yang pesan ada yang datang langsung dan bisa pesan secara online lewat marketplace. Peminatnya sendiri kebanyakan dari luar Bandung," ujarnya.

Lantaran kendaraan listrik membutuhkan perawatan rutin, Rexy juga menyediakan layanan servis. Untuk biaya servis tergantung pada perawatan, kerusakan, dan jarak.

4 dari 4 halaman

Peningkatan Kendaraan Listrik untuk Tekan Suhu Global

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menjelaskan, saat ini semua negara berupaya menjaga kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius untuk menghindari dampak bencana global dan perubahan iklim, antara lain panas ekstrem, naiknya permukaan laut, punahnya beberapa makhluk hidup, terjadinya perubahan ekosistem, dan punahnya terumbu karang serta perikanan laut.

Untuk itu diperlukan upaya memitigasi perubahan iklim dengan menurunkan emisi karbon (dekarbonisasi) namun dengan tetap menjaga ketahanan energi.

"Hal ini menjadikan transisi energi semakin urgen untuk dilaksanakan sebagai arah kebijakan energi nasional ke depan yaitu transisi menuju energi yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan sesuai dengan komitmen Indonesia pada Paris Agreement dan target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan bantuan Internasional," kata Ego, Jumat (24/6/2021) lalu.

Upaya mitigasi yang dilakukan salah satunya adalah peningkatan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Kementerian ESDM, lanjut Ego, terus mendorong Program KBLBB untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, pengurangan impor BBM, penghematan devisa serta penurunan emisi CO2.

Untuk diketahui, hari ini ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian ESDM dengan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) untuk program konversi motor listrik. Selanjutnya antara PT PLN (Persero) dan HIMBARA (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN) untuk kredit kepemilikan KBLBB serta pengembangan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

"Ini adalah upaya untuk menciptakan ekosistem KBLBB dengan target 6 juta unit motor listrik pada tahun 2025. Implementasi program ini akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel/tahun atau senilai Rp16 triliun/tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 4 juta ton/tahun dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 terawatt hour (TWh)/tahun," ungkap Ego.