Liputan6.com, Padang Lawas Utara Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara (Sumut) digetarkan oleh gempa magnitudo 5,3, Rabu (11/8/2021) pukul 12.19 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,2.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,41° LU; 99,41° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 km arah Timur Kota Padangsidempuan, Sumut pada kedalaman 15 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera Segmen Toru.
Advertisement
Baca Juga
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar," kata Bambang.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Aek Godang, Padang Lawas Utara, Batang Toru, dan Padang Sidempuhan V MMI. Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tidak Berpotensi Tsunami
Gempabumi ini berpotensi dirasakan di daerah Padang Lawas dan Tapanuli Tengah III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucap Bambang.
Hingga pukul 13:00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya gempabumi susulan pada pukul 12:31 WIB dengan magnitudo 3,1, dan gempa pendahuluan pada pukul 12:16 WIB dengan magnitudo 3,4.
Advertisement
Masyarakat Diimbau Tetap Tenang
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yangg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," imbau Bambang.
Masyarakat juga diminta untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.