Liputan6.com, Banjarnegara - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono sempat menangis saat mengunjungi Panti Sosial, Kamis (13/8/2021).
Momen itu terjadi saat dia menjelaskan kenapa sering mengunjungi panti sosial dan panti asuhan untuk bertemu ODGJ dan anak-anak yang kurang beruntung, beberapa waktu lalu.
Namun begitu, ada pula spekulasi yang beredar, tangisan Bupati Banjarnegara yang baru sekali menjabat itu dihubungkan dengan pengusutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan korupsi di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR) Banjarnegara yang juga diduga menyeret dirinya.
Advertisement
Baca Juga
Terlebih, Bupati Banjarnegara sempat berpesan agar orang tak berbuat jahat. Seolah, secara tersirat, ia ingin berkata bahwa dia difitnah.
Belum jelas apakah Bupati Banjarnegara merespons kasus dugaan korupsi yang tengah dihadapi DPUPR Banjarnegara dan pihak lainnya di Banjarnegara dengan ungkapan itu.
Yang pasti, hingga saat ini Budhi Sarwono belum berkomentar perihal dugaan korupsi, sebagaimana janjinya saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah pribadinya, yang juga kantor perusahaan miliknya, PT Bumirejo.
“Monggo berbuat baik saja. Selagi kita hidup, mari kita berbuat baik saja. Tidak usah jahat, tidak usah memiliki pikiran kotor, paham nggak? Mengkondisikan orang, memposisikan orang untuk ini, itu tidak perlu," kata bupati, dikutip dari video yang diunggah dalam akun YouTube Pemkab Banjarnegara, Minggu (15/8/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Makan Bersama ODGJ
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Banjarnegara sempat makan bersama penghuni Panti Sosial Pamardi Raharjo, Pucang. Ia seperti tak terpengaruh dengan hebohnya penggeledahan KPK di sejumlah titik di Banjarnegara dan Purbalingga.
Budhi Sarwono, tanpa canggung mengajak warga panti makan bersama dengan lauk favorit warga panti, yakni daging sapi, telor balado bulat, dan oseng tempe pedas. Tak ketinggalan kerupuk dan susu sebagai pelengkap.
"Enak nggak makannya?," tanya Budhi kepada warga panti di sekeliling, yang disahut "Enak," kata mereka, nyaris bersamaan.
"Kalo begitu ayo tambah lagi nasinya, untuk tingkatkan imun," ajak Budhi demi melihat lahapnya mereka makan.
Usai itu, bupati mengobrol santai dengan warga panti dan minta didoakan agar selalu sehat sehingga bisa berbuat lebih untuk masyarakat Banjarnegara.
Budhi juga menegaskan berkomitmen untuk membantu pelayanan rumah singgah atau panti sosial milik pemerintah provinsi itu. Budhi berpesan, untuk bersama-sama menyebarkan kebajikan.
"Pesan saya yang saya dapat kedua orangtua, mari selalu menebarkan kebajikan. Menungsa ana sing nguripi, ana sing mateni. (Kita hidup ada yang menghidupkan kita mati ada yang mematikan). Monggo kita berbuat yang baik-baik saja, sebelum dimatikan oleh Sang Maha Pencipta. Energinya sama, antara berbuat baik dan berbuat jahat. Jadi jangan buang-buang waktu," ucap dia.
Dia juga mengajak masyarakat untuk peduli dan terpanggil, jika melihat lingkungan sekitar yang butuh uluran tangan.
"Seperti di sini, energinya baik, menambah imun. Mari kita berbuat yang terbaik saja, jangan buang-buang waktu dan energi," dia mengungkapkan.
Advertisement
Sekilas Panti Pamardi Raharjo
Panti Pamardi Raharjo menempati lahan seluas 2508 meter persegi. Fasilitasnya meliputi : Kantor, Aula, Asrama, Ruang Khusus, Mushola, Dapur, Ruang Ketrampilan, Ruang Makan, Panti tersebut menampung 50 orang peyandang ODGJ maupun PMKS.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang sering menengok, mengajak sarapan dan membantu sarana. Ini semua membantu kesejahteraan warga binaan atau penerima manfaat,” kata kepala panti, Isriadi Widodo.
Yanto, salah satu warga panti, mengaku senang dengan kegiatan sarapan pagi bersama. Dirinya dan teman-teman bisa berdekatan dan ngobrol langsung dengan bupati mereka.
“Rasanya enak sekali makan bersama, kami makan dengan akrab, jadi saling kenal. Apalagi ditemani Pak Bupati, jadi tambah lahap,” kata Yanto.
Diketahui, KPK melakukan penggeledahan di sejumlah titik di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga, mulai Senin hingga Rabu (9-11/8/2021).
Di Banjarnegara, KPK menggeledah kantor DPUPR, rumah pribadi Bupati Banjarnegara, rumah dinas dan kantor bupati, serta rumah orang kepercayaan Bupati Banjarnegara. Sedangkan di Purbalingga, KPK menggeledah kantor perusahaan pengolahan aspal diduga terkait dengan dugaan korupsi di DPUPR Banjarnegara.