Liputan6.com, Balikpapan - Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) Irjen Pol Herry Rudolf Nahak menanggapi terkait adanya penangkapan terduga teroris di wilayah hukum yang dipimpinnya.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, aksi penangkapan terduga teroris berinisial RR beserta suaminya berinisial SN di wilayah Balikpapan Baru pada Sabtu (14/8) lalu sepenuhnya dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Pihak Polda Kaltim sendiri sifatnya hanya mendampingi kegiatan tersebut.
"Sepenuhnya dilakukan Densus 88 kami hanya mem-back up, dan memang benar ada penangkapan terduga teroris,” ungkap Herry, saat ditemui di Mapolda Kaltim, Rabu (18/8) pagi.
Jenderal bintang dua ini menilai, dengan adanya penangkapan terduga teroris ini memperlihatkan bahwa pengawasan yang dilakukan Polri saat ini semakin kuat.
"Justru pengawasan yang kuat kita bisa deteksi adanya mereka yang diduga kelompok teroris melakukan aksi di tempat lain," paparnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Tempat Aman Persembunyian Teroris
Bahkan, Herry menyebut Kaltim menjadi tempat yang nyaman untuk bersembunyi bagi para terduga teroris. Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar selalu mewaspadai situasi di wilayah tempat tinggal masing-masing.
"Semua masyarakat dapat mewaspadai situasi seperti ini agar bisa mengantisipasi, jika ada hal-hal yang tidak biasa di wilayahnya tolong lapor, percayalah Polri terus melakukan pemantauan pada kelompok ini, mudah-mudahan dengan adanya ini mereka tidak akan lagi sembunyi di Kaltim," ujar Herry.
Advertisement
Keluarga Bantu Sembunyikan Terduga Teroris
Wilayah Kaltim dianggap aman sebagai tempat bersembunyi para pelaku teroris, lanjut Kapolda Kaltim, karena adanya jaringan seperti keluarga dan kerabat yang mau menampung mereka. Juga di wilayah Kaltim, dianggap sebagai wilayah yang minim aksi teroris.
"Mereka menganggap aman di sini karena ada jaringan mereka yang menyembunyikan di sini, keluarga atau kerabatnya yang bersedia menampung, kerja mereka seperti itu makanya di sini mungkin mereka merasa aman," dia memungkasi.