Sukoharjo - Polisi Sukoharjo memburu pelaku penyerangan terhadap tiga pesilat anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Kartasura hingga mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam pada Jumat (20/8/2021) dini hari.
Penanganan kasus penyerangan pesilat PSHT Kartasura ini di-back up langsung oleh Polda Jawa Tengah. Kapolsek Kartasura AKP Indra Romantika Hamiadianto mengatakan kasus penyerangan terhadap tiga warga PSHT Ranting Kartasura masih dalam tahap penyelidikan.
Advertisement
Baca Juga
Aparat Polsek Kartasura bersama Polres Sukoharjo dan di-back up Polda Jawa Tengah terus mengumpulkan keterangan korban maupun saksi-saksi di lokasi kejadian. Namun lantaran penyerangan terjadi saat dini hari dan kondisi sepi sehingga minim saksi di lokasi kejadian.
“Kami sudah meminta keterangan dari para korban. Dan sekarang masih dalam tahap penyelidikan,” kata Kapolsek kepada Solopos.com, Sabtu (21/8/2021).
Kapolsek memastikan jika pelaku penyerangan terhadap pesilat itu bukan berasal dari kelompok tertentu. Hal ini sesuai dengan keterangan yang dihimpun dari saksi dan korban. Tindakan penyerangan sabetan sajam ini juga murni merupakan tindak pidana.
Polisi terus memburu pelaku yang diduga berjumlah lima orang tersebut. Sebagai langkah antisipasi serangan serupa, polisi meningkatkan patroli terutama di malam hari.
“Patroli kita tingkatkan di malam hari. Jangan sampai kejadian serupa terjadi di Kartasura,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kronologi Penyerangan Pesilat
Sebagaimana diberitakan sebelumnya tiga pesilat PSHT Kartasura diserang kelompok misterius pada Jumat dini hari di wilayah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.
Akibat kejadian itu kedua pesilat mengalami luka robek setelah terkena sabetan senjata tajam. Mereka kini masih menjalani perawatan intensif di RS UNS Kartasura, Sukoharjo. Sementara satu orang lainnya hanya mengalami luka ringan.
Ketua Ranting PSHT Kartasura Agus Tri Ivananto mengungkapkan kasus pengeroyokan yang menimpa ketiga anggotanya terjadi pada Jumat (20/8/2021) sekitar pukul 03.00 WIB. Ketiga warga PSHT masing-masing RA, 17, warga Pajang, Kota Solo; DW, 22, warga Makamhaji, Sukoharjo, dan AN, 17, warga Makamhaji, Sukoharjo.
Saat itu ketiga pesilat ini berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah Makamhaji menuju Jalan Transito Solo untuk mencari makan. Namun sejak melintasi Underpass Makamhaji, mereka sudah dibuntuti sekelompok orang. Mereka berjumlah lima orang ini membuntuti para korban dengan menggunakan tiga sepeda motor.
“Mendekati simpang Transito, tiba-tiba sekelompok orang ini menyerang tiga anggota kami yang saat itu berboncengan telon [bertiga] dengan senjata tajam,” jelas dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (21/8/2021).
Serangan pertama dari kelompok orang tak dikenal ini mengenai AN yang berada dibagian belakang. Kemudian serangan semakin membabi buta mengenai korban di bagian paling depan dan tengah.
Korban di bagian depan yakni RA paling mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam para pelaku. Korban ini luka sobek cukup dalam di bagian pipi. Lalu kena sabetan di leher bagian belakang dan punggung. Pembonceng tengah, DW, kena sabetan di jari karena berusaha menangkis serangan tersebut.
“Korban paling belakang pertama kali menerima serangan tapi alhamdulillah tidak menimbulkan luka apa-apa,” tuturnya.
Dapatkan berita Solopos.com lainnya, di sini:
Advertisement