Sukses

Teka-Teki Surat Permintaan Sumbangan yang Ditandatangani Gubernur Sumbar

Surat permintaan sumbangan yang ditandatangani Gubernur Sumbar tersebut disebut asli oleh polisi.

Liputan6.com, Padang - Persoalan surat yang ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi yang kemudian dipakai meminta sumbangan ke perusahaan-perusahaan dengan alasan untuk menerbitkan buku hingga kini masih menjadi teka-teki.

Surat bernomor 005/3984/V/Bappeda-2021 tertanggal 12 Mei 2021 itu berisi tentang penerbitan profil dan potensi provinsi Sumatera Barat.

Kemudian, foto surat tersebut beredar di media sosial. Pihak Kepolisian Resor Padang juga sempat menangkap lima orang karena dicurigai melakukan aksi penipuan memakai surat tersebut.

"Namun, kelimanya dilepaskan kembali karena berdasarkan hasil pendalaman, surat minta sumbangan itu ternyata asli," kata Kasat Reskrim Polrestas Padang, Kompol Rico Fernanda, Selasa (24/8/2021).

Selain itu, dari hasil pemeriksaan sementara kelima orang itu, uang sumbangan yang sudah terkumpul mencapai Rp170 juta dari berbagai pihak yang didatangi.

"Surat itu banyak ditujukan ke perusahaan BUMN maupun swasta, pengusaha, rumah sakit hingga kampus," katanya.

Saat ini, pihak kepolisian sudah memanggil sejumlah saksi, termasuk saksi kunci yakni Bappeda Sumbar, kemudian juga beberapa pihak lainnya.

Sementara Gubernur Sumbar, Mahyeldi ketika ditanya soal surat sumbangan tersebut, enggan menjawab. "Iya iya nantilah," katanya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Isi Surat

Surat permintaan sumbangan itu, dari keterangan yang didapat polisi akan dipakai untuk penerbitan profil dan potensi Provinsi Sumbar.

Isi surat tersebut yakni "Sehubungan dengan tingginya kebutuhan informasi terkait dengan pengembangan, potensi dan peluang investasi di Provinsi Sumatera Barat oleh para pemangku kepentingan, maka akan dilakukan penyebarluasan dan pemenuhan kebutuhan informasi tersebut dengan menerbitkan buku Profil "Sumatera Barat Provinsi Madani, Unggul dan Berkelanjutan" dalam versi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta Bahasa Arab serta dalam bentuk softcopy" tulis Mahyeldi dalam surat tersebut.

"Diharapkan kesediaan saudara untuk dapat berpartisipasi dan kontribusi dalam mensponsori penyusunan dan penerbitan buku tersebut," lanjut surat yang juga dibubuhi stempel resmi gubernur itu.