Sukses

KILAS NUSANTARA: Viral Video Ayah Paksa Anak Balitanya Merokok

Berikut berita-berita dari berbagai daerah yang dirangkum Liputan6.com dalam Kilas Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Video seorang ayah memaksa anaknya sendiri merokok viral di media sosial. Usut punya usut, peristiwa dalam video itu terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. Usai videonya viral di media sosial, polisi langusng menjemput sang ayah berinisial SM (27) untuk dimintai keterangan. Diketahui SM baru saja bercerai dengan istrinya NH (24).

Masalah rumah tangga itukah yang membuat SM tega melakukan hal tersebut kepada sang anak yang baru berusia 2 tahun. Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan mengatakan, tersangka SM memaksa anaknya merokok untuk mengancam mancan NH agar mau kembali.

 

 

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Jemaah Masjid Meninggal Saat Salat Jumat

Salat Jumat di Masjid Baiturrahman Kota Kediri mendadak heboh. Seorang jemaah meninggal dunia saat salat Jumat. Sebelum meninggal dunia, pria bernama Karmidi itu ambruk saat khotib membacakah khotbahnya, dan sempat mendapat pertolongan para pengurus masjid. Namun sayang, Karmidi dinyatakan meninggal dunia. Pihak pengurus masjid juga sempat mengontak tim reaksi cepat Satpol PP Kota Kediri untuk mengirim ambulans.

Keluarga Karmidi yang datang ke masjid langsung menangis histeris, dan ditenangkan oleh para jemaah. Menurut pengakuan keluarga, Karmidi punya riwayat penyakit darah tinggi. Usai diperiksa, jenazah Karmidi langsung dibawa ke rumah duka. Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh pria berusia 60 tahun tersebut.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Viral Toilet SD Senilai Rp104 Juta di Pandeglang

Kabar pembangunan toilet SD seharga Rp104 juta di Pandeglang viral di media sosial. Banyak warga menilai, apa yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bentuk pemborosan di tengah negara yang sedang dilanda pandemic Covid-19. Apalagi masih banyak sekolah-sekolah di daerah yang fasilitasnya belum tercukupi seperti di kota-kota besar.

Atas kabar viral tersebut. GMNI Pandeglang mendesak DPRD memanggil Disdikbud Pandeglang untuk menjelaskan persoalan tersebut. Mereka juga mendesak rincian anggarannya dibuka ke public agar transparan. Jangan ada penggelembungan anggaran untuk memperkaya diri, apalagi saat ini masih dalam situasi pandemi.